JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus krisis cip semikonduktor masih melanda berbagai produsen kendaraan. Efeknya, produksi mobil jadi terhambat sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Namun, krisis ini ternyata tidak berpengaruh pada produksi produk Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), APM Mercedes Benz Bus dan Truk.
Hal ini dikatakan oleh Faustina, Head of Product & Marketing PT DCVI, kalau produk terbarunya yakni Axor, tidak terdampak krisis.
"So far, Axor ini enggak ada krisis," ucap Faustina di Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Tapi uniknya, produk lain dari Mercedes Benz yakni Actros malah terkena krisis cip, terutama untuk komponen mirror cam. Truk jalan raya (on road) dari Mercedes Benz yang diperkenalkan sejak 2021 malah terkena imbas krisis.
"Mirror cam malah lagi ada krisis di Jerman. Jadi customer yang pesan mirror cam, dibalikkan ke konvensional (cermin) dahulu," ucap Faustina.
Teknologi yang dibawa Actros tersebut memang sangat menarik, bahkan mempermudah pengemudi. Apalagi truk punya dimensi yang besar, mirror cam bisa mengurangi blind spot pengemudi.
"Padahal kontraktor happy, blind spot hampir enggak ada dan membantu sekali." ucap Faustina.
Selain masalah mirror cam, tidak ada kendala lain yang dialami dalam proses produksi. Paling ada saja soal supplier ban yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pabrik, jadi harus dicari dahulu alternatif.
"Jadi kita ganti brand (ban), cari yang sekelasnya. Buat satu truk kan vendornya banyak, tapi so far enggak ada kendala," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/19/104200815/soal-cip-semikonduktor-daimler-bilang-tanpa-kendala