Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daimler Tunggu Revisi PP 55 Tahun 2012 Soal GVW Bus Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kendala yang dialami oleh Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) saat mau memasukkan bus listrik ke Indonesia adalah regulasi yang berlaku di Indonesia.

DCVI yang merupakan ATPM dari Mercedes Benz Bus & Truck di Indonesia sampai saat ini belum memperkenalkan bus listrik. Padahal di luar negeri, bus listrik Mercedes Benz sudah digunakan dengan nama model eCitaro.

Faustina, Head of Product & Marketing PT DCVI mengatakan, aturan Gross Vehicle Weight (GVW) yang berlaku saat ini bisa dibilang jadul, tidak mengikuti perkembangan bus listrik.

"PP No. 55 Tahun 2012, itu sudah jadul banget, soal GVW-nya. Kalau baterai itu kan berat, orang beli bus atau truk listrik mau payload-nya syukur tambah, jangan sampai kurang," ucap Faustina di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Secara regulasi, GVW bus diatur pada PP No. 55 Tahun 2012, GVW bus besar mulai 8 ton sampai 24 ton. Namun di peraturan tersebut memang tidak tertulis aturan GVW khusus untuk bus listrik.

Bus listrik yang membawa baterai tentu lebih berat bebannya daripada bus diesel atau konvensional. Tentu jika disamakan GVW-nya, bus listrik harus membawa penumpang lebih sedikit agar tidak overload.

Selain itu, Faustina juga menyayangkan dari kelas jalan, bobotnya juga tidak ditambah. Artinya bus listrik harus kurangi penumpang agar bisa melewati kelas jalan tertentu.

Sebelumnya, Dewanto Purnacandra, Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Sarana Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengatakan, pihaknya sedang mengajukan revisi PP No 55 Tahun 2012.

"Bus listrik itu kan ada berat di baterai, sehingga kami sudah mengajukan revisi PP 55 antara lain kita coba mengusulkan adanya penambahan sedikit GVW untuk kendaraan listrik," ucap Dewanto di Tangerang belum lama ini.

Penambahan GVW ini juga bukan sembarangan, ada hitungannya. Jangan sampai berat total kendaraan malah melebihi batas kelas jalan yang bisa dilalui.

"Kami sudah bahas juga dengan para APM, enggak banyak sih (penambahan), karena hitung-hitungan kita kan kalau terlalu besar akan melebihi kelas jalan, jadi jalan yang akan rusak," ucapnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/17/112200715/daimler-tunggu-revisi-pp-55-tahun-2012-soal-gvw-bus-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke