SEMARANG, KOMPAS.com - Torsi besar dan diklaim irit bahan bakar, menjadi salah satu keunggulan mobil bermesin diesel.
Apalagi digunakan perjalanan jauh luar kota. Karena itu, wajar bila harga jual mobil diesel bekas terbilang tinggi.
Meskipun demikian, dampak dari kenaikan harga Solar ternyta ikut berimbas pada penjualan mobil diesel bekas.
Pasar mobil bekas di Kota Semarang mulai membaik. Dengan rata-rata kenaikan penjualan per bulan mencapai 5 persen untuk keseluruhan segmen.
Menurut Marketing Mobil88 Semarang Hidayatus Sholekhah, dalam hitungan tiga bulan terakhir stok mobil diesel bekas kosong. Jika ada tak sampai sehari unit tersebut laku terjual.
Seiring naiknya harga BBM, utamanya Biosolar, kata Hidayatus, tren penjualan mobil diesel bekas kembali turun. Alasannya, membeli solar sekarang alurnya sulit dan ribet.
"Beli solar ribet pakai aturan dan ada pembatasan. Konsumen jadi pikir dua kali. Kalau pas BBM murah dan solar gampang pasarannya bagus," kata Hidayatus kepada Kompas.com, Kamis (15/9/2022).
Pertimbangan itu kemudian jadi keputusan konsumen untuk membeli mobil diesel. Namun hingga sekarang harga jual mobil bekas belum terpengaruh.
Meski begitu, Hidayatus memprediksi bahwa dalam beberapa bulan ke depan dengan kondisi sekarang penjualan mobil turun.
"Turun tapi tidak begitu banyak. Namun, khusus mobil diesel stok memang kita kurangi. Dalam 3 bulan sebelum harga BBM naik susah cari unit diesel. Pasarannya malah naik, tapi ini setelah harga BBM naik kemungkinan harganya ikut turun," ujarnya.
Alfiyan Pemilik Showroom Anugrah Mobil di Area Carsentro Semarang mengatakan, saat ini harga mobil diesel bekas mengalami penurunan.
Namun, penjualan belum terpengaruh. Harga yang turun, dipengaruhi salah satunya oleh kondisi bursa mobil bekas yang sepi.
"Sejak harga BBM naik kemarin, kita yakin ada penurunan omzet, tapi untungnya masih bagus. Tapi, soal harga jual memang ada penurunan harga," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/16/094200115/solar-naik-mobil-diesel-bekas-di-semarang-mulai-tak-dilirik