JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo belum lama ini resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Rinciannya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter, sedangkan Bio Solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Kenaikan harga BBM tersebut ternyata turut berdampak pada peminat mobil bekas, khususnya untuk yang bermesin diesel.
Hal tersebut diungkapkan oleh Andi, salah satu pedagang mobil bekas dari diler Jordy Motor MGK Kemayoran. Menurutnya, penjualan mobil bekas bermesin diesel cukup terpengaruh akibat kenaikan dari harga BBM.
“Cukup pengaruh ya. Kalau dulu masih bisa pakai BBM subsidi, tapi sekarang kan di daerah sudah tidak bisa, karena kan di daerah kalau mau beli BBM mesti daftar pakai aplikasi,” ucap Andi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/9/2022).
Kenaikan BBM tak hanya memengaruhi minat mobil bekas diesel, namun juga turut berpengaruh pada harga jual mobil bekasnya.
“Pada dasarnya memang pasar diesel lagi lumayan redup, karena semua lagi beralih ke bensin, mau itu Toyota Innova atau Fortuner, peminatnya cukup turun jauh. Harga pun juga turun, tapi tidak jauh, paling hanya Rp 10 juta,” katanya.
Hal senada juga dirasakan oleh Joni Gunawan salah satu pebisnis mobil bekas di WTC Mangga Dua. Ia juga mengatakan bahwa kenaikan harga BBM berdampak pada penjualan mobil bekas khususnya yang bermesin diesel.
“Penjualan yang diesel saat ini lebih lambat, berlaku untuk semua model karena adanya kenaikan BBM,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/14/131200015/imbas-kenaikan-bbm-mobil-diesel-bekas-sepi-peminat