Rider berusia 23 tahun itu gagal meraih podium dan hanya mampu finis di posisi kelima.
Memulai balapan di posisi ke delapan, Quartararo sempat naik ke posisi 6 lantaran dua pebalap di depannya yakni Jack Miller dan Marco Bezzecchi terjatuh di lap kedua. Rider asal Prancis itu juga sempat menyalip Aleix Espargaro, dan menempati posisi kelima.
Sayangnya, motor yang ditunggangi Quartararo tak cukup cepat menyalip adik Valentino Rossi, Luca Marini yang berada di posisi keempat.
Bukan hanya kecewa dengan hasil yang didapat, pebalap yang dijuluki El Diablo itu bahkan frustasi sebab YZR-M1 tak bisa lebih cepat untuk finis di posisi yang lebih baik.
“Lebih dari marah, saya merasa benar-benar frustasi, karena saya memberikan 100 persen untuk berjuang lebih baik,” ucap Quartararo dikutip dari Crash, Senin (5/9/2022).
“Itulah batasan (YZR-M1). Jika saya memaksakan lagi, saya bisa terjatuh. Kami benar-benar mencapai batas motor kami,” lanjutnya.
Quartararo juga mengaku heran dengan hasil yang diraihnya. Pasalnya, ritme yang dilakukan saat balapan dan latihan bebas sangat mirip. Di mana Quartararo menjadi salah satu rider yang cukup konsisten menorehkan waktu tercepat.
“Jika Anda memeriksa kecepatannya, saya memiliki kecepatan yang sama dengan latihan. Saya merasa cukup baik di atas motor. Namun, saya hanya finis di posisi kelima dan terpaut lima detik dari Bagnaia. Jadi kami tidak dalam posisi yang bagus,” ujarnya.
Meski finis di posisi kelima, Quartararo tetap mendapat tambahan 11 poin. Hanya saja keberadaannya di puncak klasemen sedikit terancam lantaran Francesco Bagnaia yang berada di posisi kedua hanya terpaut 30 poin darinya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/05/182100115/fabio-quartararo-frustasi-di-gp-san-marino