Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benar atau Tidak, Pakai BBM Berkualitas Bikin Mobil Lebih Irit?

SEMARANG, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bakal berdampak luas, terutama bagi pemilik mobil.

Salah satu cara menyikapi kenaikan bahan bakar adalah dengan mulai menerapkan berkendara irit BBM alias eco driving. Namun selain itu, perawatan mobil juga tak kalah penting diperhatikan.

Dengan performa mesin yang terjaga, efeknya penggunaan bahan bakar bisa ikut ditekan. Tak bisa dipungkiri, penggunaan bahan bakar sesuai anjuran pabrikan juga bisa memberikan dampak positif pada efisiensi.

Misal, mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC). Dengan menggunakan BBM RON 92, maka pembakaran bisa lebih optimal yang berujung pada efisiensi.  

Rasio timing kompresi pembakaran mesin tidak gampang berubah. Dampaknya tarikan akselerasi tetap enteng dan campuran udara dengan bahan bakar seimbang. 

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, nilai oktan yang sesuai kompresi dampaknya bagi mesin semakin bagus. 

"Bisa perhatikan tarikan kendaraan, kalau ngeden (tertahan) apalagi ditambah ngelitik berarti kompresi ruang bakar dan penggunaan BBM tidak standar," ucap Didi dihubungi Kompas.com, Senin (5/9/2022). 

Dengan performa mesin yang responsif injakan pedal gas hanya secukupnya. Sebab, akselerasi dan tenaga mesin nyaman. 

Tak hanya itu, perangkat ECU akan mengkoreksi ulang data kebutuhan bahan bakar dan udara yang lebih sesuai. 

"Bahan bakar boros sebabnya data informasi udara dan bahan bakar ECU tidak seimbang. Banyak faktor salah satunya timbunan kerak di ruang bakar," kata dia. 


Menurut Didi, deposit karbon di ruang bakar mesin terjadi disebabkan terlalu sering mengkonsumsi bahan bakar kualitas rendah.

Penggunaan bahan bakar wajib memperhatikan patokan kompresi mesin. Kompresi rendah juga tak baik bila menggunakan oktan tinggi.

Dampaknya, mesin ngelitik karena timing pembakaran mesin mundur. Hal itu di sampaikan Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Gombel Semarang Mohammad Syafruddin. 

Menurutnya, pembakaran yang tidak sempurna meninggalkan sisa bahan bakar di ruang bakar. Lama kelamaan akan mengendap dan menciptakan kerak karbon. 

Bisa fatal, komponen utama mesin bisa terpengaruh. Dengan itu, Syafruddin menyarankan, sebaiknya penggunaan oktan bahan bakar bisa mempertimbangkan standar pabrikan. 

"Biar performa mesin mobil tetap stabil baiknya ikuti saja rekomendasi pabrikan," kata dia. 

https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/05/133100315/benar-atau-tidak-pakai-bbm-berkualitas-bikin-mobil-lebih-irit-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke