JAKARTA, KOMPAS.com - Oli mesin merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh setiap kendaraan bermotor. Tidak heran jika banyak orang tertarik menjadikan oli mesin sebagai bahan dagangan.
Sehingga, banyak orang juga tertarik menyetok oli mesin di rumah selain bisa dijual, biasanya pembelian oli mesin dalam jumlah banyak juga akan mendapatkan harga yang jauh lebih murah.
Tapi sayangnya, muncul anggapan bahwa oli mesin memiliki masa kedaluwarsa, hal itu tentu saja menjadi membingungkan. Lantas, apakah benar oli mesin memiliki masa kedaluwarsa?
Mekanik Shop & Drive Pondok Bambu Alfiyan Iqbal mengatakan, tanggal kedaluwarsa tidak tertera di kemasan oli mesin, tapi oli mesin yang sudah lama akan terdapat endapan.
“Yang tertera di kemasan oli mesin hanya tanggal produksinya, sementara tanggal kedaluwarsanya tidak ada, tapi untuk oli mesin yang tahunan tidak digunakan akan mengalami penurunan kualitas, terlihat ada endapan,” ucap Alfiyan kepada Kompas.com, Minggu (4/9/2022).
Dia mengatakan, warna oli yang biasanya kuning keemasan, jika lama tidak digunakan, ada warna lain agak gelap di bagian dasarnya.
Sementara itu, Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, beberapa tipe oli mesin ada masa kedaluwarsanya, terlebih lagi oli sintetis untuk 4 musim.
“Oli mesin mineral tidak ada masa kedaluwarsanya, selama segel masih tertutup rapi tidak kena udara luar, tapi untuk oli mesin sintetis ya pasti ada, apalagi oli sintetis buat untuk 4 musim,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Dia mengatakan, oli sintetis memiliki masa kedaluwarsa meski lama jangka waktunya, bisa sampai lebih dari 10 tahun.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/05/111200915/mitos-atau-fakta-oli-mesin-punya-masa-kedaluwarsa