Motor baru bisa jadi investasi hanya saja memang perlu pembuktian, dan mengecek kebenarannya tidak mudah karena membutuhkan kejelian pemilik memilih motor, serta waktu yang tidak sebentar.
Tidak mutlak ada acuan apakah harga motor bakal meningkat, namun ada beberapa faktor yang bisa jadi parameter agar harga jual motor tidak turun.
Pertama, ialah jaga tingkat orisinalitas motor. Karena itu tak heran harga motor lawas yang melambung tinggi ialah motor yang belum dipakai salam sekali atau istilahnya new old stock (NOS) dan kemudian motor original.
"Menurut saya masih model bawaan pabrik. Karena kalau motor kustom sangat subjektif," kata Bambang atau yang akrab disapa Om Beng, pendiri Indonesia Vespa Days kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Kedua jika ingin berinvestasi, pilih motor baru yang populasinya tidak terlalu banyak tapi ramai peminatnya. Hal ini akan membuat permintaan tinggi tapi stok yang ada terbatas.
Selanjutnya, pilih motor-motor generasi pertama yang didatangkan secara impor atau Completely Bulit Up (CBU). Contohnya yaitu Honda PCX150 lawas dari Thailand yang sampai sekarang harganya masih mahal.
Atau seperti yang ada di Otobursa Tumplek Blek 2022, pedagang "menggoreng" motor ayam jago alias ayago Honda Nova Dash RS 125 dengan harga Rp 165 juta.
Keempat, motor yang bisa dijadikan investasi ialah motor yang memiliki model special edition seperti edisi ulang tahun atau edisi terbatas. Model seperti ini sering diburu karena punya nilai sentimentil atau fitur khusus yang tidak ada di varian standar.
Kelima, motor yang punya sejarah atau sudah diproduksi dalam jangka waktu lama seperti Honda Monkey. Pertimbangan lain yaitu membeli motor yang diyakini bakal punya basis komunitas.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/05/110200915/apakah-bisa-beli-motor-baru-buat-investasi