SEMARANG, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tentu menimbulkan pro dan kontra, terutama bagi pemilik kendaraan seperti mobil.
Hal tersebut cukup wajar karena pemilik mobil tentu harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli BBM saat ini.
Namun, selain itu, ada hal lain yang tak kalah penting untuk dipikirkan, yakni bagaimana membuat mobil bisa lebih irit untuk dikendarai, terutama bagi pengguna mobil matik.
Pasalnya, di balik kepraktisan dan kenyamanan, salah satu stigma dari mobil matik sampai saat ini adalah bahan bakar yang sedikit lebih boros.
Meski demikian, bila benar-benar memperhatikan beberapa hal, pengendara mobil matik sebenarnya bisa saja lebih irit dalam penggunaan bahan bakar.
Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto mengatakan, mobil matik bisa berubah jadi boros jika pemakaian asal.
Menurut Teguh, setidaknya ada empat hal yang bisa dijadikan acuan agar konsumsi bahan bakar bisa irit, yakni:
Pertama, soal kebiasaan menginjak pedal gas yang terlalu dalam atau asal bejek secara mendadak yang dampaknya membuat kerja ruang bakar terpacu lebih awal.
Ritme pembakaran di ruang mesin bisa maju sebelum masuk pada timing pembakaran yang ideal.
"Kebutuhan konsumsi bahan bakar ruang bakar meningkat. Jeda waktu pembakaran terpotong, dan dengan demikian, ECU akan menyesuaikan campuran bahan bakar lebih banyak," ucap Teguh kepada Kompas.com, belum lama ini.
Selain itu, kebiasan menginjak pedal rem secara mendadak juga memengaruhi konsumsi bahan bakar mobil.
Teguh menjelaskan, situasi pengereman mendadak, selain karena gaya sentrifugal pada permukaan jalan, mesin mobil juga berperan menahan beban penghentian kendaraan dalam konteks yang seketika atau mendadak.
"Akselerasi dan pengereman mesin kerja keras. Bila rem mendadak, mesin bertugas membantu servo memompa aliran minyak rem ke piston empat roda," kata dia.
Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, kebiasaan pengemudi yang tak menetralkan transmisi saat terjebak macet juga berpengaruh.
Membiarkan tuas transmisi matik pada posisi drive (D) membuat girboks tetap menahan beban mobil.
"Pada kemacetan, gigi transmisi dipindahkan ke netral (N). Lalu, pindah kembali ke posisi D saat bergerak maju," kata Dika.
Sektor girboks transmisi matik yang bekerja menahan laju mobil membuat tenaga terbuang tanpa menghasilkan torsi.
"Girboks dan transmisi yang terputus, mesin terbebani menahan beban keseluruhan mobil. Biasanya dibagi rata, ini cuma berhenti pada girboks," ujarnya.
Salah satu hal yang bisa diperhatikan agar konsumsi bahan bakar mobil bisa terjaga, yakni penggunaan engine brake.
Dengan teknik yang satu ini, kerja rem akan bisa berkurang karena deselerasi akan dibantu dengan putaran mesin mobil.
Caranya, cukup melepas injakan gas kemudian diikuti mengoper posisi transmisi, dari gigi atas ke yang lebih rendah.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/05/102200015/cara-irit-mengendarai-mobil-matik-di-tengah-kenaikan-harga-bbm