SEMARANG, KOMPAS.com - Ganti ukuran ban sepeda motor menjadi lebih besar memang bisa mendongkrak tampilan, khususnya pada sektor kaki-kaki.
Namun, ada anggapan yang menyatakan mengganti ukuran ban motor lebih besar sebenarnya tidak disarankan. Hal tersebut karena ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan.
Lantas mengapa demikian?
Aan Nugroho, Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia mengatakan, ganti ukuran ban yang lebih besar dari standar memiliki beberapa konsekuensi yang bisa merugikan pemilik motor.
"Semua tergantung pemilik kendaraan, tapi ya itu pakai ban besar pertama pasti konsumsi BBM jadi boros. Tarikan motor juga tak bisa se responsif biasanya," ucap Aan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jika tetap ganti, Aan pun menyarankan, baiknya pakai perhitungan, yakni hanya menaikan satu tingkat dari standar.
Lebih dari itu, risiko kerusakan girboks bagi skutik atau gear set pada motor manual bisa bertambah.
"Aturannya, mending pakai standar pabrikan. Jika mau naik boleh saja asal paling besar satu tingkat," katanya.
Misalnya, ban belakang skutik entry level seperti Honda BeAt yang mempunyai ukuran standar 90/90-14 maka bisa diganti dengan menaikkan satu ukuran jadi 100/90-14.
"Kalau ganti ukuran 110/90 atau lebih besar lagi takutnya peleknya tidak cocok. Di pelek itu sebetulnya ada toleransinya, misalkan pelek ukuran lebar 1,60, itu untuk ban lebar apa saja ada ukuran yang harus di cermati," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/30/163100115/konsekuensi-ganti-ban-motor-lebih-besar