Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemukulan di SPBU, Arogansi dan Emosi Saat Antre Picu Perselisihan

Usai aksi itu viral, Syukri yang merupakan anggota DPRD Kota Palembang dari Partai Gerindra meminta maaf langsung kepada korban dan menanggung segala kompensasi atas tindakan tersebut.

Menurut pengakuan Syukri, dia kesal karena tersulut emosi akibat tidak diberikan jalan saat sedang mengantre membeli BBM di SPBU Demang Lebar Daun Palembang, Jumat (5/8/2022).

Syukri mengklaim bermaksud membeli Pertamax namun tidak diberikan jalan oleh korban. Jadi bukan karena ingin menyerobot antrean BBM. Meski demikian dia tidak membenarkan pemukulan tersebut.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre, menyelesaikan masalah dengan cara hakim sendiri tidak bisa dibenarkan.

"Cara meredam emosi adalah dengan memikirkan segala sesuatu dengan positif. Pastikan tidak mudah bereaksi dan jangan mudah terpancing emosi," ucap Marcell kepada Kompas.com, belum lama ini.

Arogansi dan emosi di antrean SPBU bisa memicu perselisihan, apalagi di jalan raya pasti ada saja kejadian yang bisa memancing emosi.

Sebelum tersulut amarahnya, pikirkan lagi risikonya, apa yang menjadi dampak saat melakukan hakim sendiri di jalan raya.

"Lebih baik kita selalu berpikir positif dan pikirkan resikonya. Pikirkan bagaimana kalau emosi negatif saya membawa dampak buruk bagi kehidupan. Serta tanamkan pada diri bahwa tidak ada gunanya emosi di jalan," kata Marcell.

"Jadi banyak faktor yang menyebabkan emosi di jalan, misalnya stress di pekerjaan atau di rumah, fatigue (kelelahan) atau depresi," ucap Marcell.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/25/081238715/pemukulan-di-spbu-arogansi-dan-emosi-saat-antre-picu-perselisihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke