TANGERANG, KOMPAS.com - Modifikasi terhadap suatu kendaraan bermotor tidak bisa sembarangan supaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta menjaga asuransi dari pabrikan supaya tetap berlaku.
Konsen tersebut semakin diperhatikan seiring banyaknya teknologi terbaru yang disematkan, seperti mobil listrik baik berbasis baterai. Mengingat, batas berat mobil dan kelistrikannya begitu berbeda.
"Berat pada komponen tambahan seiring pemasangan atau pergantian audio harus diperhatikan pada mobil listrik supaya tidak mempengaruhi baterai serta daya jelajah maksimalnya," kata Andreas Tjahjadi, CEO PT Audio Plus Indonesia kepada Kompas.com di ICE BSD City, Tangerang.
Sehingga, lanjut dia, rangka yang digunakan bukanlah kayu namun alumunium ringan. Kemudian sebagai penutupnya, digunakan kaca sehingga tak sebabkan panas saat digunakan sehari-hari.
Selain itu, Andreas juga mengatakan bahwa untuk pemasangan audio di mobil listrik, harus menggunakan produk yang low consumtion energy atau tidak banyak menyedot daya.
"Barang-barangnya unik, harus low consumption energy jadi amplifiernya pakai yang tidak mudah panas atau dipakai kaca sebagai penutup. Supaya, listrik di kendaraan tidak cepat habis," kata dia.
Soal kabel alias wiring juga jadi perhatian. Jangan sampai proses potong dan sambung kabel sembarangan karena sungguh berbahaya. Lebih baik, plug-and-play saja.
"Memang teknologinya kita sesuaikan dan sudah diuji juga. Tapi perlu dicatat tiap mobil listrik itu beda-beda, tidak bisa sembarangan," lanjut Andreas.
Sebagai contoh, Hyundai Ioniq 5 dan Nissan Leaf. Selain platformnya beda tata letak kelistrikan dan kapasitas baterai juga juga tidak sama. Sehingga sebelum dipasang harus dilakukan trial and error dahulu.
Adapun soal pemasangan audio untuk kendaraan listrik seperti Ioniq 5 dari PT Audio Plus Indonesia sendiri, memakan waktu yang cukup lama dibandingkan mobil konvensional yakni sekitar 4-5 hari.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/22/174436915/hati-hati-jangan-sembarangan-pasang-audio-tambahan-di-mobil-listrik