Respons Toyota Soal Hilangnya Agya 1.0 dari Situs Resmi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Agya menjadi salah satu mobil low cost green car (LCGC) yang banyak dipilih oleh konsumen otomotif.

Selain menawarkan banderol yang terjangkau, LCGC dari Toyota ini juga diklaim irit perihal konsumsi bahan bakar sehingga cocok digunakan di perkotaan dan luar kota.

Toyota Agya diketahui tersedia dalam opsi mesin 1.200 cc dan 1.000 cc. Namun, memasuki pertengahan tahun 2022, varian 1.000 cc terlihat menghilang dari situs resmi Toyota Astra Motor (TAM).

Berdasarkan pantauan tim redaksi, kini hanya varian 1.200 cc yang masih dipajang dalam situs TAM dan dipasarkan di Tanah Air.

Menjawab hal ini, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengaku sudah menghentikan produksi Toyota Agya sejak 2021.

“Iya (Agya stop produksi). Ini bukan hal yang baru, sudah sejak 2021,” ucap Anton kepada Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Anton menambahkan, hal ini disebabkan faktor permintaan dari pasar. Menurut dia, untuk Agya 1.000 lebih sedikit peminatnya dibanding varian 1.200 cc sehingga saat ini pihaknya lebih berfokus untuk memasarkan satu varian mesin.

“Karena memang demand market untuk Agya lebih ke 1.200 cc. Jadi kita fokus ke 1.2. Tentu demand ini akan kita monitor terus-menerus,” kata dia.

Dilansir dari data wholesales Gaikindo, penjualan Toyota Agya sejak tahun 2018 trennya memang terlihat menurun. Bahkan, pada tahun 2021, Toyota hanya berhasil menjual satu unit Agya tipe G dengan transmisi manual.

Tercatat pada 2018, distribusi Agya dari pabrik ke diler sebanyak 481 unit, sedangkan pada 2019 mencapai 5.074 unit. Angka tersebut merupakan gabungan unit Agya 1.000 cc dengan transmisi manual dan otomatis.

Penjualan Toyota Agya kembali turun pada tahun 2020, yakni hanya 15 unit. Di tahun ini pabrik hanya mendistribusikan unit Agya dengan transmisi manual. Hingga pada tahun 2021, angka penjualan Toyota Agya semakin terpuruk, yakni hanya terjual satu unit.