JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem idle up ada di mesin mobil modern dan konvensional, karena pada dasarnya sistem tersebut dibutuhkan oleh setiap jantung pacu ketika mendapatkan beban tambahan seperti AC, lampu atau perangkat lainnya.
Sistem idle up bertujuan menjaga kestabilan putaran mesin ketika stasioner begitu mesin mendapatkan beban tambahan. Dengan demikian mesin menjadi lebih stabil.
Idle up pada mesin modern sudah tidak membutuhkan solenoid dan kevakuman dari mesin, melinkan mengandalkan ECU dan motor throttle.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan sistem idle up pada mesin modern atau injeksi terbagi menjadi dua, yang sudah menggunakan motor throttle dan kabel.
“Mobil-mobil modern biasanya sudah dilengkapi dengan motor throttle, sehingga sistem idle up dikendalikan langsung oleh ECU, jadi ketika beban mulai aktif, maka ECU akan memerintahkan mesin untuk menaikan putaran mesin,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Selasa (16/8/2022).
Dia mengatakan sistem idle up tidak hanya diperlukan ketika AC aktif, tapi juga ketika lampu on, beban listrik bertambah, power steering bekerja, masuk gigi dan lain sebagainya.
“Ada juga mesin injeksi yang masih menggunakan kabel untuk menggerakkan throttle, itu sistem idle upnya masih masing-masing, lalu dihubungkan dengan tuas idle up sebagai penggerak throttle,” ucap Ibrohim.
Dia mengatakan untuk mesin injeksi tipe lama, sistem idle up belum diatur oleh ECU melainkan solenoid atau step motor.
“Begitu beban mulai terjadi atau sakelar beban aktif dan terdeteksi oleh ECU maka mesin akan diperintahkan untuk menaikkan putaran mesin. Besarnya kenaikan putaran mesin juga sudah ditentukan oleh pabrikan di dalam ECU itu sendiri sampai putaran stasioner mesin stabil,” ucap Ibrohim.
Dia mengatakan komponen idle up pada setiap mesin berbeda-beda, namun secara sistem hampir sama yaitu bertujuan untuk menjaga putaran stasioner mesin tetap stabil ketika mesin mendapat beban tambahan.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/17/111200515/mengenal-sistem-idle-up-pada-mesin-mobil-modern