TANGERANG, KOMPAS.com – Suzuki S-Presso yang baru saja meluncur berstatus CBU/Completely Built-Up dari India. Status impor tersebut membuat mobil ini tidak bisa mendapat keistimewaan seperti halnya LCGC (Low Cost Green Car).
Yulius Purwanto, Head of 4W Product Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengaku, pihaknya masih mempelajari minat masyarakat Indonesia terhadap mobil city car terbarunya, S-Presso.
Menurutnya, apabila penerimaan S-Presso sudah mencapai di titik tertentu, bisa menjadi pertimbangan perusahaan untuk melakukan produksi secara lokal.
"Studi terkait produksi lokal (S-Presso) telah dimulai dari detik mobil ini diluncurkan. Kami memiliki target 2.300 unit terjual tahun ini atau 460 per bulan,” ujar Yulius di ICE BSD City, Senin (15/8/2022).
Yulius juga masih enggan berbicara terkait jumlah target dan tenggat waktu tertentu agar S-Presso bisa segera dirakit lokal.
"Angka tidak bisa di-mention, untuk kapan bisa produksi di Indonesia. Market dan investasi sedang dihitung paralel. Kami belum mendapatkan angka yang harus dicapai," ucap Yulius.
"Sekarang, kami tengah lakukan studi dan harapkan minat masyarakat besar sehingga angkanya bisa cocok dan diajukan untuk local production," tutur dia.
Walaupun tidak masuk ke dalam skema LCGC, S-Presso disebut bakal berada di segmen mobil murah atau mobil perkotaan alias city car di Indonesia.
Sementara itu, Harold Donnel, Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT SIS, mengatakan, S-Presso diharapkan memiliki ketahanan di segmen ini, mengingat segmen mobil tersebut cenderung konsisten dan stabil terhadap pasar otomotif nasional.
Ia juga mengatakan, selama periode 2018-2021 pasar city car konsisten meraih belasan persen market share dari pasar otomotif secara keseluruhan.
“Artinya ini menunjukkan bahwa market city car dan market LCGC yang price bucket di-serving oleh S-Presso ini marketnya stabil,” ujar Harold, pada kesempatan yang sama.
Menurutnya, konsistensi pasar city car ini menjadi peluang bagi S-Presso. Pihaknya pun melakukan studi khusus sebelum melepas mobil ini ke pasaran.
“Marketnya cukup stabil walaupun enggak sangat besar seperti SUV yang bisa sampai 20 persen, LMPV sampai 17 persen, tapi selalu ada yang beli istilahnya gitu,” ucap Harold.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/16/141200715/suzuki-indonesia-pertimbangkan-rencana-produksi-lokal-s-presso