TANGERANG, KOMPAS.com - Fuso eCanter kembali mejeng di pameran, kali ini truk listrik tersebut ada di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.
Namun, bedanya pada pameran kali ini, eCanter bisa dicoba langsung, tepatnya di area tes yang ada di hall 10 ICE BSD. Redaksi Kompas.com pun mendapat kesempatan untuk bisa merasakan sensasinya.
Sayangnya, ketika mau mengetes, tidak bisa sebagai orang yang menyetir, tapi cuma sebagai penumpang alias taxi ride. Jadi ada pengemudi khusus dari Fuso yang disiapkan untuk menjadi pengemudinya.
Secara spesifikasi, eCanter punya baterai dengan kapasitas 81 kWh yang disambung ke motor listrik. Tenaga yang keluar dari motor tersebut sebesar 180 TK dan torsi 390 Nm.
Untuk jarak tempuhnya, Fuso klaim kalau eCanter bisa melaju sejauh 100 km dalam kondisi membawa beban 75 persen dari GVW. Truk ini pun punya GVW sebesar 7,5 ton, dengan berat kendaraan dengan sasisnya sekitar 4 ton.
Lalu, bagaimana rasanya naik eCanter?
Sebelum naik, bisa dilihat kalau tampilan eksterior eCanter tidak berbeda jauh dengan Canter biasa. Bedanya ada pada bagian grille depan, pakai aksen hitam dan ada lampu biru yang menyala saat truk aktif.
Saat masuk ke kabin, terasa lebih premium dibanding Canter pada umumnya. Pertama, ada permainan warna hitam piano dengan logo eCanter di kabin. Selain itu, bangku pengemudi juga diberi sandaran tangan.
Kemudian, pada kabin juga dilengkapi dengan pengaturan AC yang lengkap. Selain itu, untuk unit tes yang dicoba sudah dilengkapi dengan fitur asisten pengemudi.
Selanjutnya, ketika menjadi penumpang, tidak terlalu terdengar apakah truk sudah aktif atau belum. Indikator aktif bisa dilihat pada instrumen cluster di mana menyala tulisan ready berwarna hijau.
Ketika mulai berjalan, tentu terasa halus, tanpa suara. Namun, ketika diinjak pedal gas dalam, dorongannya sangat kuat, layaknya kendaraan listrik pada umumnya.
Memang, saat tes truk dalam kondisi kosong, jadi dorongan dari gas terasa lebih spontan. Selain itu, efeknya tentu ke bantingan suspensi, mengingat ini juga kendaraan niaga, fungsinya untuk mengangkut barang.
Selain itu, berdasarkan pengakuan dari pengemudinya, eCanter terasa punya radius putar yang lebih kecil daripada versi diesel. Jadi, bisa dibilang eCanter ini lebih cocok untuk digunakan di jalan yang sempit.
Saat ini, eCanter masih diuji coba di daerah Bali untuk melihat kemampuannya secara riil di jalan raya. Jadi, eCanter dipakai salah satu pengusaha untuk mengangkut barang setiap harinya.
Secara spesifikasi, mengecas eCanter sampai baterai penuh bisa 1,5 jam sampai 2 jam untuk fast charging. Sedangkan untuk pengecasan memakai listrik AC bisa memakan waktu sekitar 11 jam.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/15/104200715/mencoba-sensasi-truk-listrik-fuso-ecanter-di-giias-2022-terasa-spontan