TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kalau industri otomotif nasional punya tingkat ketahanan yang besar untuk menghadapi ketidakp astian ekonomi pada 2023 mendatang.
Hal tersebut, seiring dengan potensi yang dimilikinya seperti rasio kepemilikan kendaraan bermotor yang masih punya peluang besar untuk tumbuh dan juga positifnya aktivitas manufaktur usai terdampak pandemi Covid-19.
"Kita jelas menghadapi perfect storm di masa mendatang. Namun, tidak perlu khawatir, The Futurse is Bright, mobil ada lampunya," kata dia di GIIAS 2022, BSD City, Tangerang, Kamis (11/8/2022).
"Pasar kendaraan bermotor Indonesia itu potensial. Bisa dilihat dari rasio 99 mobil per-1.000 penduduk. Kemudian penjualan mobil mayoritas di angka Rp 200 juta sampai Rp 300 juta dengan GDP Indonesia 4.000 dollar AS," lanjut Airlangga.
Sebagai bukti, kata dia lagi, pada kuartal dua tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat meningkat 5,44 persen dibanding periode sama tahun lalu. Adapun salah satu pendukung terbesar, datang dari manufaktur dan industri otomotif.
Kondisi ini, sedikit banyak berkat pemberian insentif diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di sektor otomotif. Sehingga, bisa menggerakkan produksi dan penjualan mobil yang sempat terdampak selama masa pandemi Covid-19.
"Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi kuartal dua 5,44 persen, pertumbuhan ini salah satu tertinggi tentunya berterima kasih salah satunya ya otomotif," lanjut dia.
Kemudian penjualan mobil pada 2021 moncer dengan catatan 887.220 unit, ini naik pesat sebesar 66 persen dari 2020 yang cuma 532.407 unit.
Sementara di semester satu tahun ini penjualan mobil juga terekam meningkat yaitu 475.321 unit atau naik 20,8 persen dari periode sama 2021.
Diharapkan dengan penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, industri otomotif terus semakin tumbuh hingga dapat mencapai target penjualan tahun ini yakni 900.000 unit.
"Saya rasa, pameran GIIAS tahun ini berbeda karena kendaraan listriknya relatif lebih banyak dari sebelum-sebelumnya," ucap Airlangga.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/12/062200015/banyak-sentimen-negatif-industri-otomotif-di-indonesia-bisa-bertahan