SEMARANG, KOMPAS.com - Selain mengganti pelek dengan dimensi lebih besar dan upgrade mesin, ada anggapan memodifikasi sistem audio ternyata juga bisa berdampak pada efisiensi bahan bakar mobil.
Apalagi bila modifikasi audio yang dimaksud tak sekadar mengganti head unit, tapi sampai menyematkan beberapa perangkat tambahan, seperti power, capasitor bank, sampai subwoofer dengan boksnya.
Kondisi tersebut menyebabkan bobot kendaraan bertambah. Lantas apakah benar demikian?
Kepala Bengkel KIA Motor Semarang Heru Winarno mengatakan, tambahan audio dan kelistrikan lain tidak ada pengaruh langsung ke konsumsi bahan bakar, tapi lebih ke beban arus listrik.
Modifikasi audio mobil, lampu, dan klakson beban arus listrik yang dibutuhkan lebih besar dari standar. Voltase aki dibesarkan agar suplai arus listrik ke perangkat audio lancar.
Tak hanya itu saja, agar pengisian daya aki lebih maksimal, alternator ikut diganti ukuran lebih besar.
"Modifikasi audio dan kelistrikan tidak ada pengaruhnya sama konsumsi BBM, tetap wajar tidak lebih boros. Hubungannya arus pengisian, kalau tidak mampu bisa tekor terus," kata Heru kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2022).
Kelistrikan mobil standar tidak mampu mengimbangi beban listrik dari aksesoris tambahan. Aki jadi kurang setrum dan paling sering mobil tidak kuat starter.
"Aki jadi lebih sering drop dan tiap starter pagi hari kebutuhan daya untuk memutar motor dinamo starter jadi kurang," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/05/113100215/benarkah-modifikasi-audio-bikin-bbm-mobil-jadi-boros-