Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Total Biaya Kepemilikan Mobil Listrik Ternyata Masih Mahal

JAKARTA, KOMPAS.com – Tingginya harga jual mobil listrik masih jadi hambatan untuk mendorong penetrasi ke masyarakat.

Meskipun biaya operasionalnya murah, konsumen mobil listrik perlu menyiapkan dana besar di awal untuk membelinya.

Berdasarkan data yang dipaparkan Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin, tak cuma harga mobil listrik yang masih mahal. Biaya kepemilikan atau total cost ownership (TCO) mobil listrik juga masih tinggi.

Mengacu pada analisis TCO yang disampaikan Puput, menunjukkan bahwa biaya kepemilikan BEV relatif lebih mahal daripada teknologi ICE atau HEV.

Meskipun mobil listrik memiliki biaya operasional terendah, dan efektif untuk memitigasi gas rumah kaca.

Tingginya biaya kepemilikan dipicu mahalnya harga jual mobil listrik saat awal beli. Jika dijumlah secara keseluruhan, terlihat biaya mobil listrik memang jadi yang paling tinggi dibandingkan mobil bensin, diesel, dan hybrid.

"Mobil penumpang untuk bensin Rp 2.941 per kilometer untuk total cost. Kemudian diesel Rp 2.852, lebih murah, memang diesel lebih efisien,” ujar Puput, dalam webinar yang disiarkan Youtube InfoKPBB, Rabu (3/8/2022).

“Kemudian hybrid Rp 4.445 per km. Kemudian BEV (battery electric vehicle/mobil listrik berbasis baterai) Rp 5.301 per km. Lebih mahal," kata dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/04/144100915/total-biaya-kepemilikan-mobil-listrik-ternyata-masih-mahal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke