PERANCAK, KOMPAS.com - Tak hanya soal bisnis, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga getol melangsungkan kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang menjadi bagian kontribusi bagi negeri.
Dari empat pilar yang dimiliki, salah satu yang menarik adalah soal konservasi penyu dalam hal lingkungan. Karena bila diperhatikan, rata-rata industri otomotif atau lainnya, jarang yang melirik keberadaan biota laut yang satu ini.
Lantas apa yang membuat Daihatsu tertarik dengan penyu?
Menjawab hal ini, Direktur Pemasaran PT ADM Sri Agung Handayani mengatakan, ada filosofi dari penyu yang sebenarnya sangat mendalam dan menjadi bagian dari Daihatsu, yakni kesetiaan.
"Penyu ini kalau dilepas, dan suatu saat akan kembali, migrasinya adalah ke tempat di mana penyu berada (dilepas). Jadi value-nya itu di sana, soal kesetiaan," kata Agung, kepada media, di Perancak, Bali, Jumat (29/7/2022).
Menurut Agung, hal tersebut menjadi sebuah folosofi yang cukup baik untuk diimplementasikan. Intinya, belajar dari sifat penyu, Daihatsu ingin tetap loyal melayani para konsumennya,
"Harapan kami, kami begitu juga kepada konsumen. Jadi konsumen boleh pergi, tapi kami tetap setia pada konsumen-konsumen kami," ujar Agung.
Tak hanya itu, kepedulian Daihatsu terhadap penyu juga didasari populasinya yang tiap saat hari makin terancam. Apalagi Indonesia memiliki enam dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia.
Kondisi tersebut jadi salah satu motor penggerak Daihatsu dalam konservasi penyu yang hingga saat ini sudah ada di tujuh wilayah.
Wujud konsisten juga kembali dibuktikan dengan penadatanganan MoU perpanjangan kerja sama antara ADM dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Perancak, Bali.
Adapun bentuk kerja sama terkait perlindungan Penyu dan habitatnya. Selain itu Daihatsu juga kembali memberikan donasi sarana dan prasarana dalam mendukung edukasi kepada Konservasi Penyu setempat.
Daihatsu mencoba membuatkan fasilitas konservasi yang lebih layak, khususnya untuk pengembangan anak penyu atau tukik. Dari tujuh konservasi yang didukung, Kurma Asih di Perancak, Bali, jadi yang terbesar melepas tukik dengan jumlah mencapai 156.000.
Tak hanya bertujuan sebagai fasilitas pelestarian, konservasi penyu binaan Daihatsu juga menjadi media edukasi bagi pengunjung, serta aktif menerima kunjungan dari sekolah, mahasiswa yang sedang melakukan penelitian, hingga para wisatawan.
Secara keseluruhan, dari tujuh konservasi penyu yang telah didukung Daihatsu sejak 2011, total tukik yang sudah dilepas cukup banyak, yakni mencapai 399.000.
"Kami harap kerja sama ini tak berakhir di sini, tapi akan benar-benar bisa bekerja bersama-sama, bukan masing-masing. Karena agar bisa mencapai tujuan memang KKP dan Daihatsu, serta pihak lainnya harus barsama," kata Muhammad Yusuf, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/30/100200915/belajar-dari-filosofi-penyu-daihatsu-ingin-setia-pada-konsumen