JAKARTA, KOMPAS.com – Angka pengiriman sepeda motor keluar negeri mengalami peningkatan pada Juni 2022 sebesar 71.618 unit. Capaian ini naik 41,28 persen secara month to month (mom) dibandingkan Mei sebelumnya yang meraih 50.693 unit.
Disitat dari data penjualan AISI, penjualan ekspor pada bulan lalu bahkan jadi yang paling besar pada sepanjang Januari-Juni 2022.
Tercatat, total volume ekspor sepeda motor dari Indonesia mencapai 346.547 unit pada periode tersebut.
Namun angka ini mengalami penurunan sekitar 13,8 persen, dibandingkan Januari-Juni 2021 yang meraih 402.123 unit
Penurunan angka ekspor motor pada semester I/2022 disinyalir akibat dari kelangkaan cip semikonduktor, yang berdampak pada seluruh segmen, mulai model entry level, menengah, sampai kelas atas.
Johannes Loman, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), mengatakan, masalah semikonduktor itu terjadi secara global, dan terdampak pada seluruh industri otomotif.
“Jadi istilahnya secara global sudah problem, ditambah lagi yang lalu di Shanghai terjadi lockdown. Itu pun kami sebagian dari sana. Dan ditambah lagi perang, antara Rusia dan Ukraina,” ujar Loman di Cikarang, Jawa Barat (1/7/2022).
Loman yang juga menjabat Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor, melanjutkan, krisis ini juga menimpa perseroan. Upaya perbaikan coba dilakukan bekerjasama dengan prinsipal untuk mengatasi masalah ini.
Sementara itu, bila melihat perolehannya, skutik masih mendominasi ekspor motor sebesar 70,95 persen atau turun sedikit dari Mei 2022 yang mendapat 71,36 persen.
Sedangkan segmen sport kini mengambil porsi 17,06 persen dari sebelumnya 16,92 persen, dan sisanya jenis underbone atau bebek sebesar 11,99 persen dari sebelumnya 11,72 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/26/200100215/capaian-ekspor-motor-juni-2022-meningkat-41-persen