JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar mobil keluarga 7-penumpang berharga terjangkau atau biasa dikenal dengan sebutan Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) di pasar dalam negeri agaknya semakin panas usai kedatangan Hyundai Stargazer yang dibanderol mulai Rp 243,2 juta.
Pasalnya, kendaraan baru yang akan dirakit di Indonesia ini akan menantang para kompetitor terkuat seperti Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander. Sementara kedua model tersebut sudah punya nama sejak lama dengan penjualan yang cukup baik.
Sehingga, Stargazer harus memiliki bekal yang cukup agar dapat bersaing secara ketat untuk mendaptkan hati masyarakat Indonesia sebagai kendaraan keluarga.
Setelah membahas desain eksterior, interior, dan fitur, pada kesempatan ini redaksi membandingkan dapur pacu dari ketiga mobil ikonik tersebut. Mengingat semuanya memiliki kapasitas 1.5 L walau dtenaga yang dikeluarkan berbeda-beda.
Pada lembar spesifikasi, Stargazer dibekali mesin 1.5 L MPI 16 katup, 4-silinder dan dengan kapasitas 1.497 cc. Mesin ini sama seperti Creta tetapi terdapat sedikit penyesuaian karena bobot yang berbeda.
Dengan penyaluran tenaga melalui transmisi Intelligent Variable Transmission (IVT), mobil mampu menghasilkan daya maksimum sebesar 113 tk pada putaran mesin 6.300 rpm. Sementara torsi puncaknya, 144 Nm pada putaran mesin 4.500 rpm.
Untuk Avanza, dibekali dengan mesin 1.5L DOHC 4-silinder, Dual VVT-i 16 katup dengan kapasitas 1.496 cc.
Disalurkan ke kedua roda depan melalui transmisi CVT, tenaganya sedikit berada di bawah Stargazer tetapi dengan putaran mesin yang lebih rendah, yaitu daya maksimum 106 tk pada 6.000 rpm dengan torsi 137 Nm di putaran 4.000 rpm.
Begitu pula dengan Xpander. Dengan dibenamkan mesin 1.5L MIVEC DOHC, 16 katup berkapasitas 1.499 cc, mobil mampu mengeluarkan tenaga sampai 103 tk pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 141 Nm pada 4.000 rpm.
Sehingga secara umum, tenaga Xpander tak jauh berbeda dengan Avanza. Apalagi keduanya sama-sama menggunakan sistem transmisi continuous variable tramission (CVT).
Adapun perbedaan CVT dengan IVT, ada pada konstruksinya. IVT menggunakan chain pulley system alias beberapa rantai yang dirapatkan membentuk kesatuan sabuk. Sementara CVT, umumnya memakai sabuk baja bukan rantai.
Kemudian, pada IVT juga terdapat shift control virtual yang membuat perpindahan gigi dari awal terasa seperti transmisi manual, guna memaksimalkan distribusi tenaganya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/25/182100715/perbandingan-performa-mesin-stargazer-avanza-dan-xpander