Populasi Sepeda Motor Listrik Bekas Masih Sedikit

JAKARTA, KOMPAS.com - Cepat atau lambat kendaraan listrik termasuk sepeda motor akan jadi alat transportasi utama di jalan raya. Saat ini pemerintah juga terus mendorong percepatan transisi tren motor listrik.

Meski beberapa stimulus sudah digelontorkan dan merek motor listrik juga terus bermunculan di Indonesia, nyatanya populasi motor listrik belum banyak. Hal itu dapat dilihat jumlah motor listrik masih sedikit di jalan raya.

Lantas bagaimana dengan motor listrik bekas, apakah ada peminatnya. Sebab jika berkaca pada motor mesin bakar konvesional, bursa motor seken atau bekas justru merupakan segmen gemuk yang dicari orang.

Nyatanya mencari motor listrik bekas cukup sulit karena unitnya memang tidak banyak. Di situs online terkemuka saja penjual motor listrik seken bisa dihitung dengan jari. Kalaupun ada ialah merek-merek yang sudah terkenal.

Di situs jual beli online, Minggu (24/7/2022), motor listrik United T1800 hanya ditemui tiga unit. Harga paling murah dibanderol Rp 18 juta buatan 2018 namun saat dicari halamannya tidak bisa dibuka.

Jika benar sang penjual buka harga Rp 18 juta maka penurunannya cukup dalam, sebab saat ini motor barunya dibanderol mulai dari Rp 27 juta. Sedangkan di toko online semisal Tokopedia, United T1800 dibanderol Rp 28,5 juta.

Motor listrik karya anak bangsa, Gesits G1 juga tidak terlalu banyak padahal brand image Gesits cukup terkenal. Di OLX hanya ada beberapa unit, dan paling murah dijual Rp 25,5 juta produksi 2020.

Adapun saat ini harga Gesits di wilayah Jabodetabek mencapai Rp 28 jutaan.

Viar Q1, salah satu pelopor di motor listrik bahkan disebut sebagai motor listrik pertama yang punya STNK tak jauh berbeda. Di OLX ada dua yang menjual Q1 model lama, yaitu produksi 2017 dan 2018.

Untuk yang model 2017 buka harga Rp 9,5 juta sedangkan model 2018 dibanderol Rp 12 juta. Adapaun saat ini harga Viar New Q1 dipatok Rp 21 jutaan tergantung wilayah masing-masing.