JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penjualan kendaraan elektrik di Indonesia, sepanjang semester pertama 2022 mencapai 3.819 unit, yang terdiri atas model hybrid, Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV).
Diolah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), data terkait merupakan akumulasi dengan rincian 3.314 unit dari penjualan model hybrid, 10 unit PHEV, dan BEV menyumbang 495 unit.
Dibandingkan periode sama tahun lalu, jumlah ini meningkat 50 persen dari sebelumnya hanya 1.900 unit saja. Tapi perlu diakui kue pasar mobil ramah lingkungan di Indonesia masih jauh dibanding mobil konvensional.
Dalam hitungan volume bahkan pasar kendaraan listrik masih lebih kecil dari segmen sedan, tepatnya mencangkup 0,8 persen dari sebelumnya 0,3 persen terhadap total pasar.
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko mengatakan, pertumbuhan yang kurang masif di mobil listrik ini disebabkan beberapa faktor.
Salah satunya, peranan perbankan dan korporasi pembiayaan yang belum maksimal untuk mematahkan presepsi kendaraan listrik berharga mahal lewat penyaluran kredit yang menarik.
Kemudian, masih ada pula dilemma dalam menentukan hal apa yang perlu dikembangkan lebih dulu antara percepatan produksi mobil listrik ataupun ketersediaan fasilitasnya.
"Kalau kendaraannya dibangun masif tapi charging station-nya belum ada, ini jadi masalah. Charging station dibangun tapi pertumbuhan mobil listrik belum tumbuh dengan baik juga jadi masalah, tak ada yang mau investasi," kata Moeldoko dalam kesempatan terpisah.
"Ibarat menentukan lebih dulu mana antara ayam atau telur. Jadi semuanya saling menunggu. Sehingga perlu ada intervensi dari pemerintah," lanjut dia.
Terlepas dari itu semua, pertumbuhan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia pada tahun ini terbilang masif. Terkhusus usai beberapa pabrikan mulai meluncurkan dan distribusikan model andalannya.
Dimulai dari New Lexus ES Hybrid 300h yang kali pertama hadir pada ajang GIIAS 2021, Hyundai Ioniq 5 lewat Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022, hingga peluncuran Suzuki Ertiga Smart Hybrid di 10 Juni 2022 kemarin.
Pasalnya, ketika kendaraan tersebut cukup dinanti oleh para pecintanya di dalam negeri, khususnya Ertiga yang mendobrak pasar mobil elektrifikasi dengan kendaraan keluarga 7-penumpang berharga Rp 300 jutaan.
Sontak, ketiga model kendaraan listrik tersebut langsung merajai segmennya masing-masing. Yaitu, Ioniq 5 pada kelas BEV, Ertiga Smart Hybrid di mobil hibrida, dan ES 300h pada mobil hybrid mewah.
Adapun untuk model PHEV, sejauh ini tampak belum ada pertumbuhan yang signifikan. Pasar tersebut masih hanya diisi oleh Mitsubishi Outlander PHEV dengan total penjualan 10 unit.
Berikut daftar penjualan mobil listrik (KBLBB) sepanjang semester pertama 2022 (wholesales):
BEV:
1. Hyundai Ioniq 5: 395 unit
2. Nissan Leaf: 31 unit
3. Hyundai Ioniq EV: 29 unit
4. Hyundai Kona EV: 20 unit
5. Genesis G80 EV: 10 unit
6. Lexus UX 300e: 4 unit
7. DFSK Gelora: 4 unit
8. Toyota C+ Pod EV: 2 unit
PHEV:
1. Mitsubishi Outlander PHEV: 10 unit
Hybrid:
1. Suzuki Ertiga Smart Hybrid: 2.082 unit
2. Toyota Corolla Cross 1.8 Hybrid: 626 unit
3. Nissan Kicks E-Power: 230 unit
4. Toyota Camry 2.5 Hybrid: 183 unit
5. Toyota Corolla Altis 1.8 Hybrid: 86 unit
6. Lexus ES 300h: 76 unit
7. Toyota C-HR 1.8 Hybrid: 31 unit
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/22/164100315/hyundai-ioniq-5-jadi-mobil-listrik-terlaris-di-indonesia