Pada situasi aspal yang basah dan genangan air di jalanan, pengendalian motor akan berbeda bila dibandingkan saat kondisi jalanan kering.
Hal tersebut dikarenakan kondisi yang basah membuat jalanan terasa lebih licin. Maka dari itu, pengendara motor harus menggunakan teknik pengereman yang aman saat dalam kondisi hujan.
Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Alfian Dian Pradana mengatakan, jika kondisi aspal basah, tugas ban akan bertambah yaitu menekan dan mengarahkan air keluar dari jalur ban yang mengakibatkan butuh waktu tambahan untuk optimal mengeluarkan air dari jalurnya.
“Waktu tambahan inilah yang harus bikers penuhi agar ban tidak kehilangan cengkraman dari aspal,” kata Alfian kepada beberapa waktu lalu.
Alfian menyarankan, berkendara dengan kecepatan rendah sangat membantu ban memiliki waktu untuk mengusir air dari jalur ban.
“Pengereman untuk berhenti bisa dilakukan dengan menutup gas sempurna agar tenaga mesin hilang secara normal dan dilanjutkan pengereman kombinasi depan dan belakang bersamaan, sedikit lebih kuat yang depan,” kata Alfian.
Kemudian, penyaluran tenaga ke tuas rem harus bertahap dan pastikan mengarahkan kendaraan berhenti di tempat yang aman.
Jika butuh menurunkan kecepatan tanpa berhenti total, maka cukup menggunakan rem belakang dengan tenaga untuk menekan atau menarik tuas dilakukan secara halus.
Kondisi ini harus memiliki ruang yang cukup sehingga lebih aman dengan selalu menjaga jarak dengan kendaraan di sekitarnya.
“Kedalaman alur ban akan membantu tugas ban mengalirkan air keluar dari jalurnya, pengecekan bisa secara langsung visual memanfaatkan TWI (Tread Wear Indicator) di ban untuk memastikan kendaraan siap dan aman dikendarai,” kata Alfian.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/19/185246115/mengendarai-motor-saat-hujan-ini-teknik-rem-yang-benar