Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buat Apa Ada Knock Sensor Jika Minum Pertalite Masih Bikin Ngelitik?

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil modern memang dilengkapi teknologi yang canggih. Buktinya, mesin dibuat bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengendara secara otomatis.

Seperti kondisi mesin ngelitik, yang sudah dikembangkan teknologinya disebut knock sensor. Fungsinya, menjaga momentum pembakaran ketika menggunakan bensin yang sesuai rekomendasi pabrikan.

Sehingga ketika terjadi ngelitik di mesin, ECU bisa segera mengatur waktu pengapian, agar campuran bensin dan udara terbakar sempurna.

Namun, ketika bahan bakar yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan oleh pabrikan, dalam artian lebih rendah nilai oktannya, maka ngelitik akan tetap terjadi karena campuran bahan bakar dan udara terbakar lebih dini terlampau jauh atau tidak sempurna.

Sehingga teknologi modern yang sudah ada tidak sanggup menolong. Tapi anehnya, banyak masyarakat yang masih saja ingin menguji mobilnya dengan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.

Lantas, buat apa ada knock sensor jika mobil mengkonsumsi Pertalite masih bisa membuat mesin ngelitik?

Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan knock sensor memang mengoreksi timing pengapian, tapi dampaknya tidak begitu dirasakan karena ngelitik tersebut secara mutlak masih terasa.

“Knock sensor itu hanya semacam obat penawar saja, tidak bisa menyembuhkan secara total, karena sensor tersebut hanya bertugas melaporkan bahwa telah terjadi ngelitik di mesin, lalu dari laporan itu ECM akan mengubah timing pengapian sampai ngelitiknya hilang,” ucap Ibrohim.

Dia mengatakan jika mesin tanpa knock sensor, ngelitik bisa terjadi lebih panjang daripada biasanya. Jadi, bahan bakar yang tidak sesuai untuk mesin modern sangat besar dampaknya. Bahkan, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai juga bisa membuat tenaga mesin tertahan.

“Yang parah itu di mesin Nissan Serena C26, itu kan dibekali mesin direct injection, jadi selain ngelitik tenaga mesinnya mbelet (tertahan) kalau pakai bensin dengan oktan lebih rendah dari spesifikasinya,” ucap Ibrohim.

Dia mengatakan untuk mesin dengan sistem penginjeksian langsung akan mengalami keterlambatan, karena waktu penginjeksian bahan bakar juga ikut terkoreksi. Jadi mesin seperti mengalami keterlambatan suplai bahan bakar.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/17/102100415/buat-apa-ada-knock-sensor-jika-minum-pertalite-masih-bikin-ngelitik-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke