JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin bensin dengan direct injection atau penginjeksian secara langsung diklaim lebih ampuh menangani ngelitik atau terjadinya pembakaran dini.
Hal itu bukan tanpa sebab, karena pada mesin tersebut memang bahan bakar diinjeksikan sesaat sebelum busi memercikan bunga api. Jadi, berbeda dengan mesin bensin biasa yang penginjeksiannya berada di luar ruang bakar, yaitu di dalam intake sebelum katup masuk.
Pada mesin bensin biasa, atau indirect injection, bahan bakar sudah mulai disemprotkan ketika piston berada di titik mati atas setelah langkah buang. Begitu langkah hisap, maka otomatis campuran bahan bakar akan masuk seiring membukanya katup masuk.
Dengan demikian, peluang terjadinya pembakaran dini semakin tinggi karena bahan bakar sudah tercampur dengan udara sejak piston masih di bawah. Padahal bila bahan bakar beroktan rendah, sementara kompresi mesin tinggi maka akan sangat rawan terjadi ngelitik atau knocking.
Berbeda dengan mesin direct injection, bahan bakar akan disemprotkan berdasarkan kebutuhan mesin mulai dari jumlah hingga waktunya. Namun, benarkah direct injection bisa dikatakan mesin bebas ngelitik?
Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan, mesin direct injection memang bisa mengatur waktu penginjeksian bahan bakar, tapi yang sebenarnya terjadi penginjeksian juga bisa terjadi dua kali dan bahkan juga bisa menginjeksikan secara bersama-sama di setiap silinder.
“Penginjeksian bahan bakar pada mesin bensin memang bisa disesuaikan waktunya, pada keadaan tertentu kadang penginjeksian perlu dimundurkan, dimajukan, bisa terjadi dua kali, bahkan bahan bakar bisa menyemprot secara bersamaan pada masing-masing silinder, semua itu sudah diatur oleh ECM,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2022).
Dia mengatakan waktu penginjeksian pada mesin direct injection tidak bisa dilogika, karena semua dipengaruhi oleh kondisi mesin. Jadi, tidak bisa mesin direct injection diartikan sebagai mesin bebas ngelitik.
“Banyak juga mesin dengan penginjeksian langsung dijumpai masih ngelitik, bagaimana tidak jika masih saja menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah daripada standar spesifikasi,” ucap Ibrohim.
Dia juga mengatakan efek penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasinya bisa membuat tenaga mesin tertahan, semacam mengalami telat suplai bahan bakar. Ibrohim mengatakan hal itu ada hubungannya dengan waktu penginjeksian yang bisa diatur menyesuaikan keadaan mesin itu sendiri.
“Niatnya waktu penginjeksian ingin dimundurkan karena terdeteksi ngelitik, tapi justru yang terjadi tenaganya mbelet (tertahan),” ucap Ibrohim.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/16/104200015/mitos-atau-fakta-mesin-bensin-direct-injection-bebas-ngelitik-