SEMARANG, KOMPAS.com - Untuk menambah kenyamanan di dalam kabin, tak jarang pemilik mobil menempatkan pewangi atau parfum mobil.
Tapi yang tak banyak diketahui, ternyata ada efek negatif menyimpan parfum di dalam kabin karena berpotensi menimbulkan kerusakan pada air conditioner (AC).
Rahmat, Pemilik Bengkel AC Rahmat yang beralamat di Jalan Arteri Soekarno Hatta Semarang, mengatakan, penggunaan parfum memang efektif mengilangkan bau tak sedap di kabin, tapi tiap modelnya, yakni gel, cairan, dan spray mempunyai plus dan minus tersendiri.
"Bau tidak sedap di kabin bisa dihilangkan dengan menempelkan atau meletakkan parfum mobil. Tetapi jangan asal memilih jenis yang akan digunakan, karena bisa memicu kerusakan pada AC," ucap dia kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2022).
Menurut Rahmat, dari empat jenis parfum, jenis cairan tak terlalu direkomendasikan karena memiliki potensi tumpah dan membekas di permukaan dasbor.
Selain itu, bahan baku parfum cair memiliki kandungan zat-zat kimia chlorine yang kurang baik bila terhisap evaporator.
"Cairan parfum menguap disebabkan panas matahari. Jadi, partikel-partikel zat kimia mengalami oksidasi dan terhisap ke dalam evaporator, jika dibiarkan akan berisiko terkontaminasi udara lembab," ujarnya.
Kepala Bengkel Astra Daihatsu Majapahit Semarang Sapto Pamungkas juga mengatakan hal yang sama.
Sapto tak menyarankan menggunakan parfum mobil berbahan zat kimia tinggi. Terlebih, pewangi cair yang berdampak negatif lantaran mudah mengalami oksidasi.
"Pewangi kabin yang menyengat tak direkomendasikan karena bisa menyebabkan kerusakan evaporator, terutama parfum yang berbentuk cairan. Lama-lama bisa menyebabkan pembentukan gel bersifat korosif di evaporator," kata Sapto.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/15/133100215/mitos-atau-fakta-parfum-interior-bikin-ac-mobil-bermasalah-