SEMARANG, KOMPAS.com - Filter air conditioner (AC) atau filter kabin menjadi salah satu faktor yang menentukan kenyamanan di dalam kabin.
Pasalnya, bila filter kabin kondisinya sudah kotor, otomatis akan mempengaruhi kualitas kesejukan di dalam kabin. Bahkan membuat kualitas udara menjadi tercemar.
Menurut Kepala Bengkel Astra Daihatsu Majapahit Semarang Sapto Pamungkas, filter AC sebaiknya diganti secara rutin tiap enam bulan sekali.
Namun tentunya pergantian juga tergantung kondisi jalan yang kerap dilalui, apakah medan dan lingkungan yang selalu berdebu dan lain sebagainya.
"Kalau filter sudah kotor, akan menyumbat sirkulasi udara bersih. Banyak debu yang menempel, AC bau, dan semburan udara lebih terasa pengap," ucap Sapto kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2022).
Menurut Sapti, sebaiknya setiap dua atau per tiga bulan sekali pemilik mobil rutin melakukan pengecekan dan perawatan AC.
"Kalau mau tetap bersih dan wangi sebelum 10.000 kilometer (km) melakukan perawatan AC," katanya.
Hal yang sama juga di utarakan Rahmat, Pemilik Bengkel AC Mobil Rahmat Soekarno Hatta Semarang yang menjelaskan, filter kabin yangg jarang dibersihkan bisa mempercepat tumbuhnya bakteri dan jamur.
"Bau kabin mobil apek bisa dari evaporator berlendir. Jamur dan bakteri mengendap selain tidak sedap bisa bikin AC pengap," ujar Rahmat.
Rahmat menjelaskan, evaporator yang kotor bila benar-benar di perhatikan, nantinya udara yang terhirup di dalam kabin berarti udara kotor dan tidak sehat.
"Jika evaporator kotor maka akan menimbulkan bau pada AC mobil, selain kotor biasanya pewangi mobil yang berbahan parafin juga dapat menimbulkan bau apek," tambahnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/14/133200415/patokan-ganti-filter-kabin-agar-ac-mobil-tetap-optimal