SEMARANG, KOMPAS.com - Aki tekor tanpa sebab bisa sangat merugikan pemilik mobil, apalagi ketika sedang melakukan perjalanan.
Bila sudah demikian, cara utama yang biasanya ditempuh adalah melakukan jumper. Bisa dengan bantuan mobil lainnya atau dengan alat-alat modern seperti jumper aki portable.
Meski begitu, tetap saja faktor keamanan jadi perhatian utama. Apalagi melakukan jumper tak boleh asal karena ada risiko yang sangat merugikan.
Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, urusan jumper tak boleh sembarangan asal colok kabel saja.
Pasalnya, bila sampai salah sedikit saja dampaknya akan sangat merugiakan, bisa dibilang fatal karena aki bisa meledak.
Ada dua cara aman jumper aki mobil yang bisa dilakukan pemilik mobil dalam keadaan darurat, yakni :
Pertama yang harus dilakukan pemilik mobil memperhatikan soal pemasangan kabel dan kutub kepala aki. Perlu diingat, kabel aki negatif dipasang pada terminal aki negatif.
Tak kalah penting, aki yang dipakai untuk jumper baiknya masih bagus. Sebisa mungkin memiliki kapasitas yang lebih besar.
"Pertama, pasang kutub negatif dulu karena semua arus listrik mobil bisa terputus. Posisi kutub aki ditandai dengan simbol (+) untuk kutub positif dan simbol (-) untuk kutub negatif aki mobil," tutur Bambang belum lama ini kepada Kompas.com, di Semarang, Senin (11/7/2022).
Jangan lupa, pasang kabel pada aki mobil yang lemah atau yang sudah tekor dulu, baru kemudian sambungkan ke aki yang masih optimal.
Selanjutnya, hidupkan mesin mobil donor agar arus aliran listrik bisa jadi pancingan bagi aki yang sudah lemah.
Bambang mengatakan, aman-aman saja menggunakan jumper aki power bank yang banyak di perjual belikan. Dari sisi cara kerja, tak jauh berbeda, tetapi baiknya digunakan hanya dalam keadaan darurat.
"Model power bank cara kerjanya sama saja, tetapi bedanya sangat efektif jadi pertolongan pas emergency," tambahnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/12/102200015/jangan-asal-ini-prosedur-jumper-aki-mobil-yang-soak