SEMARANG, KOMPAS.com - Umum di pasaran ada dua jenis aki yang jual, yakni basah dan kering, baik untuk sepeda motor atau mobil.
Lebih spesifik, kedua jenis aki tersebut tetap menggunakan cairan elektroda. Namun, pada aki kering, dibuat lebih padat dan berbentuk gel.
Aki basah biasanya membutuhkan perawatan rutin. Berbeda dengan aki kering yang sifatnya bebas perawatan atau maintenance free (MF).
Karena kepraktisan tersebut, kebanyakan pemilik kendaraan, terutama mobil banyak beralih menggunakan jenis aki MF.
Bambang Sri Haryanto, Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang mengatakan, pilihan aki jenis MF lebih banyak lantaran mudah dalam perawatan.
"Aki MF lebih mudah dalam hal perawatan. Pemilik tak perlu repot-repot untuk cek air aki," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Namun demikian, untuk masalah keawetan antara aki kering dan basah, diklaim Bambang pada dasarnya sama saja. Dengan catatan, tetap mendapat perawatan yang benar.
"Mobil yang lebih sering digunakan pengisian arus dari alternator mengisi terus, maka setrum aki lebih awet," tuturnya.
Sisi positifnya, menurut Bambang pengguna aki kering atau MF lebih mudah dalam hal perawatan. Untuk perawatan sendiri pemilik mobil cukup membersihkan ujung kepala terminal aki.
Jauh berbeda dari jenis aki basah, urusan perawatan soal isi ulang air aki tergolong cukup ribet karena tak boleh dilakukan sembarangan.
"Cek volume air aki dari batas yang berada di bagian samping. Jika bibir air kurang dari pembatas, maka wajib ditambahkan," ucap Bambang.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/12/093100215/apa-benar-aki-kering-lebih-awet-dari-aki-basah-