JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi Dual Clutch Transmission (DCT) atau transmisi kopling ganda ini kurang diminati oleh pabrikan mobil Jepang.
Meski demikian, teknologi ini banyak dipakai di mobil-mobil Eropa seperti BMW, Mercedes Benz dan beberapa mobil Asia seperti Kia Seltos atau Suzuki Ignis, Auto Gear Shift (AGS).
Padahal prinsip kerja DCT cukup sederhana, hanya mengubah tuas transmisi menjadi motor penggerak. Sementara konstruksi kopling, roda gigi dan cara kerjanya masih sama seperti transmisi manual.
Sehingga, performa yang dirasakan pengendara ketika menggunakan mobil DCT cukup mencengangkan.
Jadi, tenaga atau sensasi perpindahan giginya itu mirip dengan transmisi manual, hanya saja pengendara tidak perlu memindahkan tuas transmisi dan menginjak pedal kopling untuk memindahkan gigi percepatan.
Perpindahan gigi percepatan tersebut sudah dikendalikan oleh komputer secara otomatis lewat motor aktuator atau biasa disebut motor dual clutch. Jadi, bisa dikatakan mobil tersebut menggunakan transmisi manual yang diotomatiskan, Automated Manual Transmission (AMT)
Karena performa transmisi yang menyenangkan itu, banyak orang terlalu asyik dalam berkendara. Sehingga, gaya mengemudi pengendara menjadi lebih senang ngegas. Alhasil, transmisi menjadi cepat panas.
Mekanik Senior Nissan Kelapa Gading Radika, mengatakan penyebab transmisi DCT ini cepat panas bukan karena adanya kerusakan pada komponen transmisi, melainkan dari perilaku pengendara.
“Tidak ada masalah di dalam transmisinya, itu hanya karena pengendara terlalu asyik dengan performa dual clutch, jadi lebih senang main gas,” ucap Radika kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).
Dia mengatakan suhu transmisi ini naik ditandai dengan pemberitahuan di layar informasi, sehingga pengendara bisa menepi untuk mendinginkan transmisinya terlebih dulu.
“Mudah, tinggal menepi untuk berhenti sejenak dengan membiarkan mesin tetap berputar, nanti suhu transmisi akan turun dengan sendirinya, sampai indikator overheat hilang” ucap Radika.
Dia juga mengatakan tidak ada kerusakan yang diakibatkan oleh naiknya suhu transmisi tersebut.
Apalagi, pada DCT juga dilengkapi dengan sistem pengaman yaitu ketika suhu sudah tinggi maka kemampuan transmisi dibatasi oleh ECU sehingga hal itu bisa menjadi perhatian pengendara untuk segera menepi.
“Selama ini sih tidak ada kerusakan, karena setiap pelanggan yang datang pasti sudah khawatir duluan karena performa kendaraan menurun drastis disertai muncul tanda overheat, itu termasuk sistem pengaman” ucap Radika.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/06/163100115/mitos-atau-fakta-transmisi-kopling-ganda-lebih-cepat-panas-