SEMARANG, KOMPAS.com - Tak hanya oli mesin, cairan radiator atau coolant juga wajib dicek dan diganti pemilik sepeda motor matik.
Dari pabrikan, menganjurkan pergantian berkala cairan radiator sesuai buku pedoman dilakukan tiap 12.000 kilometer (km).
Meskipun demikian, sebelum masa ganti sesuai jadwal, perawatan umumnya bisa dilakukan. Seperti cek volume air radiator, tambah isi reservoir, dan memastikan tidak ada kebocoran.
Salah satu indikasi yang menujukkan kondisi cairan radiator dalam bak reservoir harus diganti bisa dilihat dari warna, level ketinggian, dan overheating.
Kepala Bengkel Honda Nusantara Sakti Penggaron Rofiudin mengatakan, biasanya, tanda bahwa coolant harus diganti adalah ketika warna cerahnya sudah memudar, berganti menjadi keruh, atau bahkan cokelat.
"Warna yang berubah bisa jadi disebabkan sirkulasi anti freeze coolant telah pudar karena suhu panas mesin," kata Rofiudin, kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).
Rofiudin melanjutkan, menyusutnya volume cairan radiator bisa diidentifikasi dengan cek garis batas aman reservoir. Jika tinggal separuh atau hampir habis, baiknya segera diganti baru.
"Tidak direkomendasikan menambah cairan bila di dalamnya masih ada sisa. Pemilik harus mengosongkan bagian tangki sebelum mengisi dan menambahkannya dengan yang baru," katanyanya.
Risiko mencampurkan coolant lama dengan yang baru, kata dia, berisiko merusak air radiator itu sendiri serta memberatkan kinerjanya. Hal ini dikarenakan merk dan kandungan zat aditif cairan baru dan lama berbeda.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/04/173100815/kenali-ciri-cairan-radiator-motor-matik-minta-ganti