JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi dengan jenis Pertalite dan Solar melalui pendaftaran di aplikasi MyPertamina telah memasuki tahap awal uji coba.
Mulai Senin (1/7/2022) Kota Yogyakarta, Kota Solo, Kota Denpasar, Kota Bukit Tinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Manado, dan Kota Sukabumi telah menerapkan sistem tersebut.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina, Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra melalui webinar belum lama ini mengatakan, dalam beberapa waktu kedepan akan dilanjutkan dengan tahap implementasi gelombang satu pada wilayah terkait. Nantinya akan diikuti, gelombang dua, serta gelombang secara bertahap.
"Wave (gelombang) kedua baru akan kita mulai nanti dengan melihat perkembangannya di Pulau Jawa. Rencananya mungkin di pertengahan Agustus atau awal September," kata Patra.
Artinya, implementasi sistem pembelian dengan MyPertamina tidak terkecuali DKI jakarta dan sekitarnya akan berlaku pada September 2022.
Ega mengatakan pihaknya saat ini berkonsentrasi pada registrasi dan persiapan gelombang pertama.
Adapun tujuan dari kebijakan tersebut agar penyaluran BBM bersubsidi di Indonesia tepat sasaran. Sehingga tidak membebani neraca penjualan Tanah Air.
BBM subsidi sendiri merupakan BBM yang diberikan subsidi oleh pemerintah menggunakan dana APBN, memiliki jumlah yang terbatas sesuai kuota. Harganya pun ditetapkan Pemerintah dan diperuntukkan pengguna tertentu.
Khusus Solar bersubsidi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Rinciannya, untuk transportasi darat yaitu kendaraan pribadi, kendaraan umum plat kuning, kendaraan angkutan barang (kecuali pengangkut hasil pertambangan), dan mobil layanan umum (ambulance, mobil jenazah, sambah, dan pemadam kebakaran).
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/04/082200315/mulai-september-beli-pertalite-di-jakarta-pakai-mypertamina