JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil matik kerap menjadi pilihan keluarga Indonesia lantaran mudah dikemudikan oleh semua kalangan. Selain mudah, mobil dengan transmisi matik lebih praktis dan tidak menyebabkan cepat capek saat perjalanan jauh.
Tentu saja transmisi matik memerlukan perawatan agar performa senantiasa prima. Salah satunya dengan melakukan penggantian oli matik secara teratur.
Seperti yang diketahui, transmisi matik merupakan bagian mobil yang memiliki sensitivitas tinggi, sehingga oli matik harus selalu dalam keadaan bersih dan tepat.
Sayangnya, banyak orang tidak memahami bahwa setiap mobil matik membutuhkan oli yang tidak sama karena transmisi matik sendiri ada beberapa jenis.
Secara umum ada tiga yaitu; Automatic Transmission (AT), Continuously Variable Transmission (CVT), dan Dual Clutch Transmission (DCT).
Dari ketiga jenis transmisi tersebut membutuhkan oli yang berbeda-beda karena memang cara kerja dari ketiganya tidak sama.
Pemilik Worner Matic Spesialis Transmisi Matic, Hermas Efendi Prabowo mengatakan dalam memilih bengkel perlu diperhatikan apakah bengkel tersebut kompeten atau tidak dalam bidang transmisi, sebab tidak sedikit dijumpai terjadi kekeliruan.
“Jenis oli juga memang harus diperhatikan kategorinya, apakah oli CVT atau oli AT, dan oli AT saja banyak jenisnya, harus sesuai spesifikasi pada transmisi mobil itu, tidak boleh dipukul rata. Banyak kasus CVT diisi oli AT atau pun AT diisi oli CVT,” ucap Hermas kepada Kompas.com, Jumat (1/7/2022).
Padahal, setiap transmisi pada mobil membutuhkan pelumas dan cairan pentransfer tenaga yang berbeda-beda. Jika pengisian oli transmisi ini tidak tepat, atau terjadi salah isi oli, maka bisa terjadi penurunan performa dan terjadi beberapa kerusakan pada komponen transmisi.
Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan bila terjadi salah isi oli matik yang pasti terasa dampaknya adalah tenaga berkurang, karena karakter oli AT dan CVT itu berbeda dari sisi penyaluran tenaga.
“AT dan CVT itu kan berbeda, sehingga membutuhkan oli yang berbeda pula. Dampak yang paling terasa ya tenaganya berkurang, karena di dalam komponen akan terjadi penurunan gaya gesek pada kampas kopling walaupun kecil,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Jumat (1/7/2022).
Dia mengatakan selain terjadi penurunan performa, salah isi oli matik bisa menyebabkan kerusakan pada komponen transmisi secara perlahan. Jadi, kerusakannya tidak langsung melainkan akan nampak pada jangka panjang.
Maka dari itu Anda perlu memperhatikan transmisi jenis apa yang disematkan di mobil sebelum melakukan penggantian oli matik. Dengan demikian, Anda bisa mengingatkan pihak bengkel untuk melakukan penggantian oli matik dengan tepat, karena tidak semua bengkel peduli dengan hal ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/03/100100615/apa-jadinya-bila-mobil-cvt-salah-isi-oli-transmisi-