JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan mobil modern sudah dilengkapi seat belt atau sabuk pengaman dengan fitur pretensioner.
Sayangnya, tak sedikit pemilik mobil yang belum paham dan mengenal baik dari sisi fungsi dan cara kerjanya. Mirisnya, tak jarang pengendara yang sekadar memasang asal sabuk pengaman.
Sabuk pengaman dengan fitur pretensioner bekerja mengunakan sensor layaknya kantung udara atau air bag. Fitur ini membantu mengoptimalkan fungsi sabuk untuk melindungi penumpang saat mobil mengalami benturan.
Pada saat terjadi kecelakaan, air bag mengembang dan sabuk pengaman mengencang, menjaga tubuh penumpang agar tak terhempas dan mengendur secara perlahan beberapa detik setelahnya.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, bahwa pretensioner bisa meminimalisir benturan ke bagian tubuh penumpang.
"Pretensioner berfungsi untuk memastikan seat belt yang digunakan mampu menahan beban dari pengemudi maupun penumpang. Sehingga dapat meminimalisir benturan ke dada yang vital dalam tubuh manusia," ucap Didi, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk cara kerjanya, pretensioner menggunakan semacam senyawa campuran yang dapat bereaksi spontan.
Ketika sensor menerima benturan, pemantik akan membuat senyawa tersebut bereaksi, sehingga sabuk pengaman akan mengencangkan diri.
Kemudian, pretensioner juga bisa bekerja dalam kondisi tertentu, misalnya ketika mobil berada dalam kecepatan rendah.
Saat kecelakaan terjadi pada kecepatan kendaraan yang rendah, pretensioner akan mengencang sehingga bisa menahan bobot tubuh penumpang.
Bedanya, jika kecelakaan terjadi dalam kecepatan yang rendah, pretensioner bekerja sendiri tanpa air bag.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/02/164100815/mengenal-cara-kerja-seat-belt-pretensioner-