Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Menyepelekan Ganti Minyak Rem secara Rutin, Fatal Akibatnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap cairan yang ada pada mobil memiliki fungsi yang penting. Cairan tersebut juga perlu diganti secara rutin, termasuk minyak rem.

Untuk diketahui, minyak rem pada mobil juga memiliki batas usia pemakaian. Pada batasan waktu tertentu, cairan ini perlu dikuras dan diganti dengan minyak rem yang baru.

Tujuannya adalah untuk menjaga komponen pengereman agar tetap bekerja secara optimal. Sayangnya, tidak sedikit pemilik kendaraan yang mengabaikan kondisi minyak rem dan hanya melihatnya dari volumenya saja.

Padahal, kondisi minyak rem yang sudah terlalu lama bisa menyebabkan terjadinya vapor lock atau masuknya uap air dalam saluran pengereman. Dalam kondisi tersebut, sistem pengereman bisa tiba-tiba tidak berfungsi atau blong tanpa disadari oleh pengemudi.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, usia minyak rem memang tergolong panjang. Namun, untuk penggantiannya sebaiknya dilakukan secara rutin, yakni setiap tiga tahun atau 40.000 km.

“Meski usianya cukup panjang, minyak rem tetap perlu diganti dengan yang baru secara berkala. Penggantian minyak rem perlu dilakukan setiap 40.000 km atau tiga tahun,” ujar Didi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, jika dalam waktu 3 tahun belum mencapai 40.000 km, sebaiknya tetap diganti dengan yang baru. Hal ini untuk memastikan kondisi pengereman tetap prima dan mencegah adanya uap air yang masuk ke sistem pengereman.

“Jika minyak rem tidak diganti dengan yang baru, dikhawatirkan ada udara di dalam sistem pengereman. Sebab, minyak rem bisa mendidih dan menghasilkan uap air,” kata Didi.

Keberadaan uap air ini cukup berbahaya, karena uap air bisa menyebabkan sistem pengereman seakan blong atau harus dipompa dulu.

“Uap air tersebut yang bisa mengakibatkan rem terasa seperti blong. Peristiwa ini disebut juga dengan vapor lock," ujarnya.

Didi menambahkan, selain penggantian minyak rem secara rutin, pengecekan volume minyak rem juga perlu dilakukan. Jangan sampai volume minyak rem berkurang cukup banyak atau bahkan habis.

“Jika minyak rem berkurang, maka harus ditambahkan. Namun, jangan menambahkan minyak rem dengan spesifikasi DOT yang berbeda,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/29/104200115/jangan-menyepelekan-ganti-minyak-rem-secara-rutin-fatal-akibatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke