Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Kenapa Kabin Lebih Mewah Ada di Dek Bawah Bus Tingkat

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus tingkat memiliki dua dek, ada di bawah dan atas. Biasanya PO melakukan pembedaan kelas untuk di lantai satu dan dua, namun umumnya dek yang ada di bawah kelasnya lebih mewah.

Misalnya di dek bawah bus tingkat terbaru PO Borlindo, diisi dengan bangku sleeper atau selonjoran. Sedangkan di dek atas, menggunakan bangku biasa yang disusun 2-1 dan 2-2.

Begitu juga di bus tingkat milik PO Rosalia Indah, di dek bawah ada first class yang pakai bangku selonjoran dan kelas super eksekutif dengan bangku lebar. Untuk dek atas, bangku yang digunakan lebih kecil untuk kelas eksekutif.

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, penentuan kelas bus yang lebih mewah punya beberapa pertimbangan, salah satunya soal kenyamanan penumpang.

“Pertama, dek bawah diisi lebih sedikit penumpang, jadi terasa lebih eksklusif. Kedua, penumpang tidak perlu repot turun-naik tangga,” kata Dimas saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Dimas menambahkan, duduk di dek bawah bus tingkat memiliki efek body roll yang lebih minim dibanding di atas. Sehingga penumpang jadi lebih nyaman ketika naik bus melewat jalan yang berkelok-kelok.

Kemudian duduk di bawah juga aksesnya lebih mudah, tidak perlu repot naik tangga. Namun memilih duduk di lantai bawah atau atas juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Jika duduk di dek bawah, posisinya lebih rendah, jadi kurang bisa menikmati pemandangan. Lebih cocok untuk orang yang ingin beristirahat.

Sedangkan duduk di dek atas, pemandangannya lebih luas karena posisi yang lebih tinggi apalagi jika duduk di hot seat. Namun kekurangannya yaitu lebih silau karena terik matahari kalau bus jalan saat siang.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/24/112200115/alasan-kenapa-kabin-lebih-mewah-ada-di-dek-bawah-bus-tingkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke