JAKARTA, KOMPAS.com - Saat melihat kejadian seperti lampu sein menyala tidak sesuai penggunaan, atau kendaraan menyerempet, seringkali orang berasumsi bila pengemudinya adalah wanita.
Demikian juga dalam beberapa kejadian yang viral di sosial media dan melibatkan pengemudi wanita, tak jarang langsung mendapat sorotan dan komentar pedas.
Padahal dalam kenyataan berkendara sehari-hari, baik kaum hawa dan adam tak ada yang lebih baik atau lebih tidak ceroboh. Artinya, siapa saja bisa mengemudikan mobil dengan syarat sudah memenuhi standar, mengerti operasional, dan paham aturan berlalu lintas.
Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, ada beberapa perbedaan antara pengemudi pria dan wanita.
Menurut Sony, dari segi tingkat bahaya pengemudi mobil pria justru bisa lebih fatal dari wanita.
"Pengemudi wanita tingkat bahayanya lebih kecil namun sering menimbulkan kebingungan," ucap Sony kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Pengemudi wanita dikatakan lebih defensif, sementara pria lebih agresif. Sehingga, tingkat risikonya lebih besar.
Namun dalam kondisi berkendara, pengemudi pria lebih berani. Sementara wanita meski bisa dibilang lebih minim fatalitas kecelakaannya, tapi sering mengalami kejadian kecil yang berbahaya.
Misal, kerap ragu-ragu dalam mengemudi sehingga arah kendaraan tidak konsisten dan membingungkan pengguna jalan yang lain. Kejadian ini sebenarnya sangat umum ditemui, seperti mobil terserempet akibat tidak yakin saat bermanuver.
Sementara soal anggapanpengemudi wanita lebih rentan kecelakaan, bisa dibilang hal tersebut tek sepenuhnya benar.
Tetap ada perbedaan cara berkendara di antara wanita dan pria, namun perbedaan tersebut tidak bisa jadi alasan konkret pengemudi wanita lebih rentan mengalami kecelakaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/23/163100515/beda-cara-berkendara-pengemudi-pria-dan-wanita