JAKARTA, KOMPAS.com – Suzuki Ertiga terbaru mengusung teknologi mild hybrid yang dinamakan 'Suzuki Smart Hybrid'. Teknologi ini menggabungkan mesin bensin konvensional dengan ISG (Integrated Starter Generator) dan Lithium-Ion Battery berspesifikasi 6 Ah 12 V.
Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, ke depannya kombinasi teknologi ini bakal diterapkan di produk Suzuki lainnya.
“Jadi kami berencana tidak hanya pada Ertiga saja, melainkan ke line-up kami yang lain,” ujar Donny, kepada wartawan di Jakarta (10/6/2022).
Langkah ini diambil pihaknya untuk menyiapkan target penurunan emisi maupun kebijakan Net Zero Emission yang harus dicapai pada 2060 atau lebih awal.
“Jadi harapannya saat net zero carbon, secara teknologi itu konsumen siap, secara manufacturing keterjangkauan harganya juga siap,” ucap Donny.
Menurutnya, dengan mengenalkan model-model berteknologi mild hybrid di segmen pasar yang diminati konsumen, bakal jadi strategi yang tepat untuk meluncurkan berbagai jenis mobil elektrifikasi ke depannya.
“Kalau kita tidak mulai untuk memperkenalkan teknologi elektrifikasi kepada pasar yang di bawah Rp 300 juta, akan susah buat kita untuk meng-absorb teknologi ini,” kata Donny.
“Mungkin bisa, tetapi akan menggunakan global sourcing. Tetapi pemerintah kan minta untuk menggunakan teknologi produksi dalam negeri,” tutur dia.
Seperti diketahui, Ertiga Hybrid menggunakan ISG yang berfungsi sebagai motor dan generator yang menangkap dan kemudian menyimpan energi listrik ke Lithium-Ion Battery saat kendaraan melambat.
Energi listrik ini akan memberikan daya tambahan daya atau tenaga ke mesin saat akselerasi, juga akan menjaga komponen kelistrikan mobil tetap menyala saat mobil dalam posisi berhenti (engine auto start stop aktif).
Sehingga akan membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien, karena tidak terjadi proses pembakaran pada saat yang tidak perlu.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/13/112200715/suzuki-siapkan-teknologi-mild-hybrid-buat-model-lain