Konsumen Mobil Mewah Lebih Cepat Beralih ke Kendaraan Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki era kendaraan listrik, sejumlah produsen otomotif terus berinovasi mengembangkan produk-produk terkini mulai dari mobil-mobil hybrid hingga battery electric vehicle (BEV).

Salah satunya adalah BMW Group yang belum lama ini mengeluarkan kendaraan full listrik Mini Electric. Bahkan, pihak BMW Group Indonesia telah mengumumkan pada tahun 2030 nanti pihaknya tak lagi memasarkan mobil Mini Cooper bermesin konvensional.

"Mulai 2030 semua produk kami akan menjadi full electric vehicle, tidak ada lagi mesin konvensional ataupun plug-in hybrid electric vehicle (PHEV)," ucap Menurut Head of Mini Asia Kidd Yam usai acara peluncuran Mini Electric di Main Atrium PIK Avenue, belum lama ini.

Kidd pun menilai, konsumen di segmen mobil premium akan lebih cepat untuk beralih ke kendaraan listrik dibandingkan. Ia menjelaskan, ada beberapa faktor yang mendasari hal tersebut.

"Saya pikir premium market lebih mudah beralih ke kendaraan listrik, mereka relatif lebih berani untuk berpindah ke teknologi baru," ucap Kidd.

Selain itu, Kidd mengatakan, konsumen di segmen premium biasanya memiliki beberapa kendaraan di rumahnya (tidak hanya satu kendaraan).

“Banyak konsumen di segmen premium yang cenderung berpikir bahwa kendaraan listrik bisa menjadi salah satu opsi menarik untuk dicoba. Karena di sisi lain kendaraan listrik sangat mempunyai keuntungan, misalnya saja bebas aturan ganjil genap,” kata dia.

Sebagai konsistensinya dalam menyambut era elektrifikasi, BMW Group Indonesia juga memastikan pihaknya akan meluncurkan kendaraan listrik dalam waktu dekat.

Kuat dugaan produk yang dimaksud adalah BMW iX dan BMW i4. Pasalnya, kedua model tersebut sudah muncul di situs resmi BMW Indonesia.

Namun sayang, pihak BMW Group Indonesia masih enggan memberi bocoran terkait produk yang dimaksud.

"Pokoknya sebentar lagi akan kami luncurkan, jadi tunggu saja,” ucap Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania.