KLX230SM mengisi segmen menengah supermoto Kawasaki. Posisinya berada di atas D-Tracker 150 tapi di bawah D-Tracker X yang berkubikasi 250cc.
"Para rider pemula yang menyukai motor kelas supermoto pasti akan menyambut dengan gembira kehadiran model alternatif yang lebih ringan dari model D-Tracker X," kata Michael C. Tanadhi, Head Sales & Promotion Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Kamis (9/6/2022).
Secara garis besar KLX230SM sama seperti KLX230SE. Suspensi depannya sudah upside down, tapi bedanya kaki-kaki pakai ban buat jalan raya karena memang ditujukan banyak dipakai di aspal.
Diameter roda depan dan belakangnya memakai ukuran 17 inci. Pelek depan 3 inci dan belakang 3,5 inci, menandakan pelek KLX230SM berukuran lebih lebar dibanding tipe di bawahnya.
Suspensinya juga diseting berorientasi aspal jalanan. Karakter pegasnya dibuat lebih kaku, kemudian jarak main suspensi atau travel lebih pendek dibandingkan suspensi long travel milik KLX230S.
Pengaturan yang lebih kaku ini membuat motor lebih tenang saat diajak berakselerasi. Misalnya, bagian depan tak akan terlalu menukik dibanding KLX230S saat terjadi pengereman, atau mendongak ketika gas ditarik.
Sama seperti KLX230S dan KLX230SM, sistem pengereman motor sudah menganut model cakram petal di depan dan juga belakang.
"Dibekali mesin injeksi berpendingin udara ke dalam rangka perimeter yang kompak, KLX230SM menawarkan motor supermoto kuat, ringan, dan mudah bermanuver di dalam kota," kata Kawasaki.
Selebihnya masih sama, mesin dibekali jantung 230 cc, silinder tunggal dengan dual katup SOHC. Membuat motor sanggup menghasilkan tenaga 18,7 tk serta torsi maksimum 19,8 Nm.
KLX 230 SM alias supermoto punya dua varian yaitu tipe standar dan spesial edition (SE). Tipe standar dibanderol Rp 54,9 juta sedangkan KLX 230 SM SE seharga Rp 56,7 juta. Keduanya on the road (OTR) Jakarta.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/10/132100515/kawasaki-klx230sm-supermoto-di-atasnya-d-tracker-150