JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan di 2030, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengoperasikan bus listrik untuk semua armadanya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo pada acara peluncuran uji coba tiga merek bus listrik oleh Transjakarta, Rabu (8/6/2022).
"Jakarta sudah menetapkan bahwa 2030, ditugaskan kepada PT Transjakarta untuk bisa me-refreshment seluruh kendaraan yang fosil menjadi listrik secara bertahap," ucapnya di Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Direktur Utama PT Transjakarta M. Yana Aditya mengatakan, sampai saat ini baru ada 30 unit bus listrik yang beroperasi. Sedangkan targetnya di akhir tahun 2022 akan ada 100 unit bus listrik Transjakarta.
"Rencana kerja kita sampai 2030, ada 10.047 unit, itu dipenuhi secara bertahap," ucap Yana.
Untuk mencapai jumlah yang begitu besar, PT Transjakarta juga sedang menyiapkan infrastruktur penunjang bus listrik. Misalnya seperti charging station yang saat ini sudah ada di beberapa titik.
"Kita mempersiapkannya paralel, penyiapan infrastruktur, satu kendaraan listrik, bikin charging station. Saat ini sudah disiapkan charging station di Cawang dan beberapa tempat lain, sembari mengikuti perkembangan jumlah bus listriknya," kata Yana.
Lalu bagaimana dengan nasib bus Transjakarta lain yang masih menggunakan bahan bakar minyak?
Syafrin menjelaskan, secara bertahap bus dengan bahan bakar fosil tersebut akan diganti dengan bus listrik. Hal ini seiring dengan aturan batas usia layanan angkutan umum di Jakarta yang 10 tahun sesuai dengan Peraturan Daerah No. 5 tahun 2014 tentang Transportasi.
"Secara bertahap, setiap kendaraan yang dioperasionalkan oleh Transjakarta begitu habis masa usia ekonomisnya dan teknisnya tadi 10 tahun, mereka wajib me-refreshment busnya dengan bus listrik baru," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/08/184100315/tahun-2030-seluruh-armada-transjakarta-pakai-bus-listrik