Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mercedes-Benz Recall Hampir 1 Juta Mobil di Dunia, Termasuk Indonesia!

JAKARTA, KOMPAS.com - Mercedes-Benz belum lama ini dikabarkan melakukan recall untuk seri ML dan GL, serta minivan R Class. Totalnya diperkirakan mencapai 1 juta unit.

Dikutip dari Carbuzz.com, Selasa (7/6/2022), mobil yang di-recall karena ada temuan masalah pada sistem pengereman. Tepatnya, pada bagian booster rem.

"Kami menemukan bahwa pada beberapa kendaraan tersebut, fungsi dari booster rem bisa terpengaruh dengan korosi pada area sambungan," ujar pernyataan resmi dari Mercedes-Benz.

Menurut pernyataan resmi tersebut, hal itu bisa terjadi karena adanya manuver pengereman yang kuat atau keras yang menyebabkan kerusakan mekais pada booster rem.

"Pada beberapa kasus yang sangat langka, tidak memungkinkan untuk mengurangi laju kendaraan menggunakan rem. Sehingga, risiko kecelakaan atau cedera akan meningkat," sambung pernyataan resmi tersebut.

Mobil yang terdampak mulai produksi 2004 hingga 2015. Totalnya sendiri mencapai 993.407 unit. Tentunya, konsumen yang ada di Indonesia juga terdampak.

Hari Arifianto, Deputy Director Marketing Communications PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), mengatakan, ada indikasi beberapa unit untuk di Indonesia, ML dan GL. Pihaknya sedang mempersiapkan data kendaraannya, agar ketahuan tahun produksinya yang mana saja.

"Kalau estimasinya, sekitar di angka 700-an unit (yang kena recall). Kita yang nanti hubungi (konsumen), karena ini terkait dengan safety," kata Hari, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/6/2022).

Hari mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan data pelanggan. Mobil yang terdampak sudah cukup lama, jadi harus dicek apakah sudah terjadi pindah kepemilikan.

"Perlu juga dicek, apakah yang bersangkutan servis di bengkel resmi atau tidak. Jadi, memang ada langkah-langkah yang harus disiapkan. Termasuk nantinya, ketersediaan part-nya," ujar Hari.

Hari menambahkan, dalam proses pemeriksaan kendaraan, nantinya akan ada dua kategori. Pertama, diperiksa dan dilihat apakah perlu untuk langsung diganti. Kedua, diperiksa dan jika tidak ada masalah, maka akan dipantau dalam rentang waktu dua tahun.

"Kalau memang dicek, ternyata kondisinya tidak seperti yang dikhawatirkan, ya sudah, tidak apa-apa. Kalau memang ternyata ada yang seperti kita khawatirkan, maka akan segera kita ganti," kata Hari.

Hari mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan apakah konsumen servis di bengkel resmi atau tidak. Sebab, ini sudah menjadi komitmen perusahaan terhadap pelanggan.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/08/080200615/mercedes-benz-recall-hampir-1-juta-mobil-di-dunia-termasuk-indonesia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke