KARAWANG, KOMPAS.com - Toyota Indonesia punya berbagai lini produk kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Misalnya seperti Hybrid (Corolla, Corolla Cross, Camry, C-HR), Plug-in Hybrid (Prius PHEV), dan BEV (Lexus UX 300E).
Salah satu komponen yang penting pada kendaraan listrik adalah baterai. Fungsi dari baterai adalah menyimpan energi listrik yang nantinya bisa disalurkan ke motor listrik untuk menggerakkan kendaraan.
Sampai saat ini, baterai yang ada di mobil listrik Toyota masih didapatkan dari luar negeri. Lalu bagaimana rencana ke depannya, apakah baterai juga akan diproduksi di Indonesia? Mengingat sebentar lagi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) akan memproduksi mobil hybrid di Indonesia.
Bob Azam, Direktur Corporate Affairs PT TMMIN mengatakan, untuk saat ini, baterai untuk kendaraan listrik Toyota di Indonesia masih dibuat di luar Indonesia.
"Baterainya di perusahaan baterai, di sini belum. Di sini nanti masang baterai, baterainya bisa dari Jepang, di sini tinggal dirakit," ucap Bob di Karawang, Kamis (19/5/2022).
Tapi, Bob mengatakan, di masa depan baterai harus multi source, alias bisa dari mana saja. Hal ini mengingat adanya kendala jika satu barang hanya berada dari negara tertentu, misalnya seperti kasus cip semikonduktor.
"Pelajaran saat Covid ini kan suplainya (terbatas). Sedangkan mobil listrik persoalannya ini soal suplainya," kata Bob.
Berbeda dengan komponen mobil konvensional yang bisa datang dari 50 negara, untuk mobil listrik, negara yang menyuplai komponennya lebih sedikit lagi. Hal ini yang bisa jadi masalah jika suply chain tidak dikembangkan.
"Saya yakin di Asia Timur itu akan jadi pusat pegembangan baterai dunia, seperti Jepang Korea, Thailand, dan Indonesia," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/20/091200315/alasan-toyota-indonesia-belum-produksi-baterai-mobil-listrik