JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, kemenangan Francesco Bagnaia dipertanyakan oleh MotorSport Magazine. Disebutkan bahwa tekanan udara pada ban motornya tidak sesuai dengan regulasi.
Dalam hal ini, Michelin tidak berhubungan langsung. Sebab, tugasnya hanya memasok ban untuk setiap tim. Namun, tetap ada teknisi di tiap tim yang siap membantu.
Michelin Two Wheels Motorsport Manager Piero Taramasso, mengatakan, data pada ban yang digunakan Bagnaia memang asli, tapi bisa dijelaskan.
"Michelin memasok ban untuk semua peserta MotoGP dan menyarankan tekanan minimum untuk tetap diperhatikan. Lalu, MSMA, IRTA, dan Dorna memutuskan untuk bekerja sama tahun ini dengan berbagi data ke semua pebalap," ujar Taramasso, dikutip dari Gpone.com, Kamis (12/5/2022).
Langkah tersebut diambil agar tahun depan bisa menggunakan sensor yang sama dengan toleransi yang sama. Sebab, tahun ini, tiap tim menggunakan sensor yang berbeda pada ban transmisinya terbuka. Jadi, setiap orang bisa memodifikasi datanya.
"Tim mengerti nilai mana yang perlu diperhatikan dan mereka juga tahu mereka tidak bisa bermain-main dengan tekanan udara ban, karean konsekuensinya adalah bencana. Tidak ada yang berani melaju dengan tekanan udara rendah dari yang kami sarankan," kata Taramasso.
Saat ditanya apakah ada kecurangan, menurut Taramasso, setiap tim paham jika menurunkan tekanan udara ban hingga rendah dapat membuat ban tidak bekerja dengan optimal.
"Mungkin ada beberapa yang berada di limit, tapi semua mendekati angka yang kami sarankan. Seperti yang sudah disebutkan, data tersebut dibagikan ke semua tim dan tidak ada yang menggunakan tekanan yang lebih rendah," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/12/094200415/michelin-dukung-ducati-atas-tuduhan-kecurangan-di-motogp-spanyol