SOLO, KOMPAS.com - Musim hujan belum usai, genangan air dan banjir masih terjadi dibeberapa wilayah, salah satunya seperti di Kota Solo pada Minggu (8/5/2022).
Imbas derasnya hujan pada siang hari, memicu terjadinya genangan air pada sejumlah ruas jalan protokol seperti Pasar Kliwon, Purwosari, hingga Stadion Manahan.
Bagi pengguna sepeda motor, diharap tetap waspada dan jangan asal menerjang banjir dalam perjalanan.
Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda AHASS Daya Motor Cibinong, Sawangan, dan Megamendung mengatakan, ada beberapa cara yang bisa diterapkan pengendara saat menerobos banjir.
“Banjir dengan tinggi sekitar seperempat roda masih aman dilewati, kuncinya sebisa mungkin gas jangan sampai tertutup,” ucap Asep, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Menurut Agus, gas yang tertutup saat melewati banjir dikhawatirkan membuat air masuk ke ruang bakar lewat lubang knalpot.
Bila sampai kejadian air sampai masuk ke ruang bakar, efeknya bisa fatal. Bukan cuma mati, tapi motor bisa mengalami water hammer.
“Efek dari water hammer itu menyebabkan stang piston bengkok, jadi harus dihindari,” ujar Asep.
Sama halnya dengan motor bebek, motor matik juga bisa menerobos banjir dengan cara menggantung gas.
Cara ini dilakukan agar motor selalu dapat momentum untuk melaju dan mencegah air tidak masuk lewat knalpot.
“Untuk motor matik, sebisa mungkin air tidak mencapai boks filter udara yang terletak di sektiar cover CVT,” kata Asep.
Sekalipun bisa, Asep tetap menyarankan bagi pengendara untuk jangan menerobos banjir, namun mencari alternatif jalan lain, agar lebih aman.
“Tapi sebisa mungkin jangan menerobos banjir. Kalau tidak yakin atau ada jalan lain, lebih baik putar balik pilih yang bebas banjir,” tuturnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/09/123100215/kota-solo-banjir-pengendara-motor-jangan-sembarang-terobos-genangan