JAKARTA, KOMPAS.com - Libur lebaran biasanya dimanfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Entah itu pergi ke rumah sanak saudara, atau berlibur ke tempat wisata di luar daerah.
Otomatis lalu lintas juga menjadi padat dan mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan arteri maupun tol. Terlebih bila tujuan tamasya ke wilayah pegunungan, pengemudi perlu untuk sedikit berwaspada
Dalam kondisi macet di tanjakan, tentu membutuhkan teknik khusus, apalagi bagi para pengemudi mobil transmisi manual. Bertemu tanjakan dalam kondisi macet memang memberikan tantangan dan kesulitan tersendiri.
Saat mobil manual berhenti di tanjakan, kaki kiri harus menekan pedal kopling dan kaki kanan ada di pedal rem. Lalu, saat mau berjalan lagi, tak sedikit pengemudi yang panik karena mobil bergerak mundur ketika kaki kanan pindah ke pedal gas.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultang Indonesia, mengatakan, pastikan mobil memiliki momen yang cukup agar awalan mobil menanjak bertenaga. Ambil ancang-ancang gas dan pertahankan putaran mesin sesuai derajat kemiringan.
"Ketika mobil berhenti di tanjakan, atur jarak aman, dengan mobil di depan. Pengemudi diimbau tidak terlalu mepet agar ada ruang. Begitu pula saat mobil sudah mulai berjalan, atur jaraknya," ujar Sony kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Sony menambahkan, ketika berhenti di tanjakan, tarik rem tangan, dan injak kopling. Kemudian, saat mulai jalan, injak pedal gas dibarengi dengan mengangkat kopling.
"Saat mobil terasa bergerak namun tertahan, lepas rem tangan," kata Sony.
Saat mobil dalam kondisi diam di tanjakan, sangat disarankan untuk tidak menggantung kopling. Sebab, kondisi tersebut akan membuat kopling aus dan usianya jadi lebih pendek.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/04/163100615/begini-teknik-menginjak-pedal-gas-saat-kondisi-jalan-macet-di-tanjakan