Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Irit BBM Tapi Berujung Maut, Ingat Bahaya Slipstream di Jalan Tol

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara di jalan tol sangat tinggi risiko kecelakannya. Sehingga, pengemudi disarankan untuk selalu mengikuti aturan dan menjaga perilaku.

Salah satu tindakan yang sangat berbahaya, tapi masih dilakukan sebagian pengemudi adalah melakukan slipstream. Teknik berkendara ini biasa dilakukan pada ajang balap, tetapi dinilai sangat berbahaya jika dilakukan di jalan raya.

Slipstream lazim digunakan saat balapan. Teknik ini memanfaatkan kendaraan yang ada di depan untuk menahan terpaan angin. Sehingga, kendaraan yang ada di belakangnya tidak terlalu terhambat oleh angin dan dapat melaju lebih cepat.

Tapi, untuk melakukannya, jarak antara kendaraan yang di depan dengan yang di belakang harus cukup dekat. Maka itu, teknik ini dinilai sangat berbahaya jika dilakukan di jalan raya.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, slipstream di jalan tol memiliki risiko yang sangat tinggi terjadinya kecelakaan. Sebab, jarak aman antara kendaraan jadi terabaikan.

"Potensi kecelakaan beruntun juga meningkat, karena kurangnya ruang atau waktu untuk bereakssi atau bermanuver saat kendaraan di depan melakukan pengereman secara mendadak," ujar Jusri, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Jusri menjelaskan, jika suatu mobil berada di belakang bus yang isinya 40 orang. Saat terjadi kecelakaan, pengemudi mobil tersebut bisa mengakibatkan puluhan orang yang ada di dalam bus menjadi terkena dampaknya.

Teknik slipstream biasa dilakukan dengan dalih untuk menghemat konsumsi bahan bakar. Dengan melakukan slipstream, laju mobil akan lebih ringan, karena tidak terhambat oleh angin. Sehingga, mesin tidak perlu bekerja lebih keras untuk mengeluarkan tenaga.

"Slipstreaming di tol atau menggunakan transmisi netral saat turunan, dengan tujuan agar konsumsi bahan bakar lebih irit, tapi kecepatannya jadi tinggi. Di situ aspek keselamatan malah dihilangkan," kata Jusri.

Jika tujuannya adalah untuk menghemat konsumsi bahan bakar, sebaiknya gunakan teknik eco-driving atau perhatikan batas kecepatan minimum dan batas kecepatan maksimum. Jaga putaran mesin tetap konstan dan tidak banyak melakukan manuver atau menyalip kendaraan lain.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/03/080200715/mau-irit-bbm-tapi-berujung-maut-ingat-bahaya-slipstream-di-jalan-tol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke