JAKARTA, KOMPAS.com — Mengantuk dan lelah menjadi permasalahan yang kerap melanda pemudik yang menempuh perjalanan jauh. Berkendara menggunakan mobil tentunya memerlukan persiapan matang agar aman menuju kampung halaman.
Bagi yang mengemudikan mobil sendiri saat mudik, wajib memenuhi kebutuhan tidur sebelum hari keberangkatan. Jika kurang tidur, akan berbahaya bagi keselamatan berkendara.
“Rasa kantuk saat mengemudikan mobil tidak bisa diatasi, namun dicegah. Pencegahannya atau solusinya adalah memiliki kecukupan waktu tidur. Satu minggu sebelum perjalanan, pemudik harus tidur cukup,” kata pakar kesehatan tidur Dr. Andreas Prasadja, RPSGT saat dihubungi oleh Kompas.com.
Dr. Andreas mengatakan, pemudik yang menabung tidur satu minggu sebelum keberangkatan akan mencegah risiko kecelakaan karena mengantuk.
Tidur yang cukup akan membuat kondisi pemudik lebih siap untuk menyetir mobil yang membutuhkan waktu lama dan menyita energi. Normalnya orang dewasa membutuhkan durasi tidur 7 sampai 9 jam.
Maka dari itu, satu malam sebelum berangkat harus tidur minimal 6 jam. Namun, anjuran 6 jam ini hanya diperuntukkan bagi seseorang yang telah tidur dengan cukup di malam sebelumnya.
Jangan ketika pada malam-malam sebelumnya kurang tidur, lalu saat esoknya akan berkendara pemudik hanya tidur 6 atau 5 jam sebelum berangkat.
Tidur 6 jam satu hari sebelum keberangkatan itu tidak sehat sehat. Maka dari itu, satu minggu sebelum keberangkatan harus menabung tidur. Usahakan harus mendapatkan durasi tidur 8 jam dalam satu hari.
“Kemudian, jangan berkendara di saat jam tidur kita. Jadi kalau biasa tidur malam, jangan berangkat mudik malam atau nyetir malam. Ini akan berbahaya karena pengemudi akan rentan mengantuk,” ujar Dr. Andreas.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/29/082200315/pemudik-harus-pintar-menabung-tidur-agar-aman-berkendara